Page 6 - sejarah candi prambanan
P. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH CANDI PRAMBANAN
1. Pembangunan
Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah
dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh
Sri Maharaja Rakai Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan
juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan. Beberapa sejarawan
lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai
kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa
kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya
penganut Hindu dan wangsa Sailendra penganut Buddha. Pastinya, dengan
dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali
mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra
cenderung lebih mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai
bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha
Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa.
Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh
Rakai Pikatan dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh
Raja Lokapala dan raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu.
Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M, bangunan suci ini
dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan ini dalam
bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti:
'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa'
atau 'Alam Siwa').[7] Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan
candi Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum
perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai
yang dimaksud adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan
sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa
2

