Page 25 - E-MODUL MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL FIXx
P. 25
Pada awal pembentukan reksadana, ketentuan permodalan ditetapkan sebagai
berikut:
1. Sekurang –kurangnya 1% dan sebanyak-banyaknya 20% dari jumlah
total unit penyertaan yang di tetapkan dalam kontrak, dimiliki para
sponsor termasuk MI
2. Masing-masing pihak memiliki sebanyak-banyaknya 2,5% dari total unit
penyertaan yang di tetapkan dalam kontrak.
3. Pihak pada butir 2 diatas dilarang menjual kembali dalam jangka setahun
sejak penyertaan pendaftaran efektif. Dan untuk reksadana yang
dikumpulkan dari masyarakat dapat dicapai minimum 80%.
H. Resiko Reksadana
Reksadana merukan produk pasar modal yang juga mengandung resiko
bukanya produk perbankan yang dapat memberikan hasil yang pasti. Jika
investor mendapatkan laporan perkembangan saldo investasinya dan
mendapatkan jumlah nilai hasil investasi yang lebih kecil dibandingkan modal
yang disetor, itulah yang disebut dengan resiko. Resiko dalam reksadana
dibagi lagi menjadi beberapa yakni.
1. Resiko Wanprestasi ( Default Risk)
Resiko ini adalah penurunan harga reksadana yang sisebabkan gagal bayarnya
obligasi perusahaan yang menjadi tujuan investasi reksadana. Resiko ini
umumnya terdapat pada reksadana campuran, pendapatan tetap, pasar uang dan
terproteksi yang memiliki porsi besar pada investasi obligasi. Jika resiko ini
terjadi, akan menyebabkan haga reksadana turun secara signifikan dan tidak
naik lagi yang berbeda dengan resiko pasar yang bentuknya merupakan
fluktuasi harga karena reksadana bisa saja kembali naik apabila data-data lapoa
keuangan dan makro ekonomi membaik. Untuk meminimalkan resiko ini, MI
akan menyeleksi obligasi dengan peringkat utang yang baik, minimal
investment Grade (AAA, AA, A, dan BBB). Selain itu pemerintah juga telah
Manajemen investasi dan pasar modal | Materi Reksadana Dan Investasi Lainnya 19