Page 18 - Komunikasi, Advokasi dan Fasilitasi STBM
P. 18
Sebagaimana komunikasi verbal komunikasi non verbal memiliki fungsi yang
mendalam yakni : melengkapi informasi, mengatur interaksi, dapat
mengekspresikan atau menyembunyikan emosi dan perasaan, menyajikan
sebuah citra dan memperlihatkan kekuasaan dan kendali.
Komunikasi non verbal memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Gerakan Tubuh (kinesics), meliputi kontak mata, ekspresi wajah,
gerakan isyarat, sikap badan dan sentuhan.
b. Paralanguage (suara), meliputi pola titi nada(pitch), tinggi rendahnya
nada vocal, volume, keras atau lembutnya nada, kecepatan saat
berbicara.
c. Gangguan Vokal, awalnya digunakan sebagai “place makers” dirancang
untuk mengisi kekosongan sementara dalam berbicara, untuk
menunjukkan bahwa bicara kita belum selesai dan masih menjadi giliran
kita. Contoh; “ehmm”,”eee”.
d. Penggunaan ruang, kedekatan atau jauhnya antara komunikan dan
komunikator. Dimulai dari jarak 50 cm (intimate distance), 50-125cm
(personal distance), 125cm - 4 m (social distance), leboh dari 4m (public
distance).
Contoh-contoh pemanfaatan komunikasi non verbal:
a. Cara berpakaian
Penggunaan pakaian dengan dominan warna hitam saat berkabung,
warna putih saat kegiatan keagamaan dan pakaian formal dengan
jas saat kegiatan upacara kedinasan.
b. Waktu
Bunyi lonceng gereja, bel sekolah, kentongan di siskamling dan bunyi
bedug dari masjid.
c. Tempat
Ruangan pimpinan tentunya berbeda denagn ruangan bagi pekerja
lapangan.
13