Page 22 - Komunikasi, Advokasi dan Fasilitasi STBM
P. 22
Informasi yang kita sampaiakan bisa jadi sudah di pahami oleh mitra
bicara, untuk itu kita sebagai komunikan berusaha untuk memilah
memilih kata sehingga tidak terjadi distorsi makna karean pemilihan
kata-kata yang berkesan kekinian/baru namun justru membingungkan.
Dengan memperhatikan mitra bicara kita akan dapat menyesuaikan diri
dalam berkomunikasi dengannya
b. Tujuan komunikasi jelas
Cara kita menyampaikan informasi sangat tergantung kepada tujuan
kita berkomunikasi, misalnya:
❖ Fasilitator STBM ingin menyampaikan informasi mengenai
pelatihan pembuatan jamban di wilayah kecamatan A. Jika
tujuannya hanya menyampaikan informasi maka komunikasi dapat
dilakukan dengan membuat pengumuman atau surat edaran.
❖ Mengetahui dalam konteks apa komunikasi dilakukan.
❖ Dalam berkomunikasi maka kita perlu mempertimbangkan
keadaan atau lingkungan saat kita berkomunikasi. Bahasa dan
informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi
c. Pahami Kultur sebagai “local wisdom”
Untuk membangun keeratannya dengan mitra bicara sebaiknya kita
mengingat peribahasa “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”
artinya dalam berkomunikasi kita harus memperhatikan dan
menyesuaikan diri dengan budaya atau kebiasaan orang atau
masyarakat setempat.
Berikut contoh kebudayaan setempat :
- Daerah jawa Barat /Jawa tengah berbicara sembari mangacungkan
telunjuk kepada orang tua, adalah tindakan tidak sopan.
- Nada bicara tinggi dan lantang untuk daerah Pantai sebagai suatu
kebiasaan sehingga tidak mengganggu norma kesopanan.
17