Page 16 - Modul Ajar - Ilmu Kesehatan Masyarakat
P. 16
individual, kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya hanya sekali saja.Jarak
antara petugas kesehatan (dokter, drg, dan sebagainya) dengan pasien atau sasaran
cenderung jauh.Sedangkan pendekatan preventif, sasaran atau pasien adalah
masyarakat (bukan perorangan) masalah-masalah yang ditangani pada umumnya juga
masalahmasalah yang menjadi masalah masyarakat, bukan masalah
individu.Hubungan antara petugas kesehatan dengan masyarakat (sasaran) lebih
bersifat kemitraan tidak seperti antara dokter-pasien. Kedua, pendekatan kuratif
cenderung bersifat reaktif, artinya kelompok ini pada umumnya hanya menunggu
masalah datang.Seperti misalnya dokter yang menunggu pasien datang di Puskesmas
atau tempat praktek.Kalau tidak ada pasien datang, berarti tidak ada masalah, maka
selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah adanya penyakit.
Sedangkan kelompok preventif lebih mengutamakan pendekatan proaktif, artinya
tidak menunggu adanya masalah tetapi mencari masalah. Petugas kesehatan
masyarakat tidak hanya menunggu pasien datang di kantor atau di tempat praktek
mereka, tetapi harus turun ke masyarakat mencari dan mengidentifikasi masalah yang
ada di masyarakat, dan melakukan tindakan. Ketiga, pendekatan kuratif cenderung
melihat dan menangani klien atau pasien lebih kepada sistem biologis manusia atau
pasien hanya dilihat 3 secara parsial, padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-
psikologis dan sosial, yang terlihat antara aspek satu dengan yang lainnya. Sedangkan
pendekatan preventif melihat klien sebagai makhluk yang utuh, dengan pendekatan
yang holistik.Terjadinya penyakit tidak semata-mata karena terganggunya sistem
biologi individual tetapi dalam konteks yang luas, aspek biologis, psikologis dan sosial.
Dengan demikian pendekatannya pun tidak individual dan parsial tetapi harus secara
menyeluruh atau holistik.
A. Peradaban Awal Secara umum, tidak ada cacatan mengenai praktik kesehatan
komunitas yang paling awal. Mungkin praktek tersebut berupa pantangan untuk
berdefekasi didalam wilayah pemukiman suku atau didekat sumber air minum.
Mungkin juga berupa ritual yang berkaitan dengan pemakaman orang yang
meninggal. Tentu saja, penggunaan ramuan untuk pencegahan dan pegobatan
penyakit dan bantuan masyarakat saat persalinan bayi merupakan praktik yang
sudah ada mendahului keberadaan catatan arkeologi.
5