Page 18 - MODUL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
P. 18
• Penyempurnaan pengolahan limbah
• Pemasangan detektor asap
• Pemasangan alat komunikasi
• Perbaikan dan penyempurnaan vertilasi dan pencahayaan
Pemantuan untuk karyawan dilakukan sebagai :
▪ Inventarisasi seluruh karyawan beserta tempat kerja
▪ Laporan karyawan yang sakit kronis
▪ Jumlah kunjungan karyawan yang berobat di Poli
▪ Usulan medikal check-up untuk karyawan yang sering sakit (absensi)
▪ Usulan skrening test untuk pegawai yang bekerja di tempat resiko tinggi
(IGD, dapur, laundr, lab)
▪ Usulan vaksinasi pegawai terutama yang bekerja di tempat resiko tinggi
▪ Usulan pelatihan K3 diluar dan didalam Rumah Sakit
▪ Usulan pembelian APD (topi, masker, pakaian kerja, sepatu, sarung tangan)
▪ Perbaikan kesejahteraan karyawan (makanan tambahan, vasilitas kesehatan)
8. Pencegahan KecelakaanKerja
BudayaKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang baik akan terbentuk
setelah usaha-usaha penerapan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
dan pencegahan kecelakaan secara konsisten dan bersifat jangka panjang.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan kendaraan untuk
melakukan sesuatu secara benar pada waktu yang tepat.Dapat disimpulkan bahwa
8
pencegahan kecelakaan merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Tiga
alas an yang menyebabkan aspek K3 harus diperhatikan yaitu: faktor
kemanusiaan; factor pemenuhan peraturan dan perundang-undangan; dan factor
biaya. (Somad, 2013).
Budaya K3 yang baik akan terbentuk setelah dilakukan usaha-usaha
penerapan program K3 dan pencegahan kecelakaan secara konsisten dan
bersifatjangka panjang. Pada dasarnya tindakan pencegahan kecelakaan adalah
menggunakan konsep “2E+I” yaitu:
1) E(Enjiniring), lingkup enjiniring adalah mencari substitusi material berbahaya,
pengurangan penyimpanan material berbahaya, memodifikasi proses,
8