Page 19 - MODUL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
P. 19
menggunakan sistim peringatan.
2) E(Edukasi), lingkup edukasi adalah melatih pekerja terkait tentang prosedur
danpraktikkerja aman, mengajarkan cara pengerjaan suatu pekerjaan secara
benardanpenggunaanproduksecara aman, serta aktivitas edukasi lainnya.
3) I (Implementasi), lingkup implementasi adalah upaya pencapaian pemenuhan
peraturan perundangany ang berlaku dalam bentuk undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri dan Surat Edaran.
Ketiga aspek tersebut harus dijalankan secara parallel agar kinerja aspek
K3 dilapangan bisa berjalan. Dan bila dilakukan dengan carayang benar maka
kinerja K3 akan meningkat (Somad,2013).
9. Kebijakan Kesehatandan KeselamatanKerja(K3)
Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan syarat
dasar dalam membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di tempat kerja. Kebijakan K3 merupakan komitmen pimpinan
suatu organisasi perusahaan untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan
Kerja seluruh personil di bawah kendalinya juga pihak-pihak yang
berkaitan (berhubungan) dengan kegiatan (aktivitas) operasi perusahaan
(organisasi) tersebut.
Kebijakan K3 dalam klausul OHSAS 18001:2007 Occupational
Health and Safety Management Systems 4.2 OHS Policy didefinisikan
sebagai "segala arah dan target (tujuan) dari suatu organisasi yang
berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang secara resmi
dinyatakan oleh pimpinan perusahaan".
Dalam klausul 4.2 standar OHSAS 18001: 2007 terdapat beberapa persyaratan
mengenai Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) antara lain:
1. Sesuai dengan lingkungan dan besar resiko Kesehatan dan keselamatan
Kerja organisasi (perusahaan).
2. Terdapat komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja (PAK) juga berkomitmen dalam peningkatan
berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen resiko Kesehatan dan
9