Page 44 - Modul Ajar - Manajemen Pelayanan Puskesmas dan FKTP
        P. 44
     merupakan  alat  untuk  memadukan  (sinkronisasi)  dan  mengatur  semua  kegiatan  yang
                     dihubungkan  dengan  personil/pegawai,  finansial,  material,  dan  metode  Puskesmas  untuk
                     mencapai  tujuan  Puskesmas  yang  telah  disepakati  bersama  antara  pimpinan  dan  pegawai
                     Puskesmas. Pengorganisasian Puskesmas meliputi hal-hal berikut :
                        1.  Cara  manajemen  Puskesmas  merancang  struktur  formal  Puskesmas  untuk
                           penggunaan Sumber Daya Puskesmas secara efisien;
                        2.  Bagaimana     Puskesmas     mengelompokkan        kegiatannya,    dimana     setiap
                           pengelompokkan  diikuti  penugasan  seseorang  penanggung  jawab  program  yang
                           diberi wewenang mengawasi stafnya;
                        3.  Hubungan antara fungsi, jabatan, tugas dan pegawai Puskesmas; dan
                        4.  Cara pimpinan Puskesmas membagi tugas yang harus dilaksanakan dalam unit kerja
                           dan mendelegasikan wewenang untuk mengerjakan tugas tersebut.
                 2.  PROSES PENGORGANISASIAN PUSKESMAS
                     Proses pengorganisasian Puskesmas dilakukan melalui tiga langkah sebagai berikut:
                     a.  Pemerincian  seluruh  pekerjaan  puskesmas  yang  harus  dilaksanakan  untuk  mencapai
                        tujuan puskesmas.
                     b.  Pembagian  beban  pekerjaan  puskesmas  keseluruhan  menjadi  kegiatan-kegiatan  secara
                        logis dapat dilaksanakan oleh seorang pegawai puskesmas.
                     c.  Penyusunan  dan  pengembangan  suatu  mekanisme  dan  tata  kerja  puskesmas  untuk
                        menguraikan tugas dan fungsi pegawai puskesmas menjadi kesatuan yang terpadu dan
                        harmonis.
                        Berdasarkan  Keputusan  Menteri  Kesehatan  Nomor  128/Menkes/SK/II/2004,  bahwa
                     untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan puskesmas, perlu dilakukan pengorganisasian.
                     Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama, pengorganisasian berupa
                     penentuan  para  penanggungjawab  dan  para  pelaksana  untuk  setiap  kegiatan  serta  untuk
                     setiap  satuan  wilayah  kerja.  Dengan  perkataan  lain,  dilakukan  pembagian  habis  seluruh
                     program  kerja  dan  seluruh  wilayah  kerja  kepada  seluruh  petugas  puskesmas  dengan
                     mempertimbangkan  kemampuan  yang  dimilikinya.  Penentuan  para  penanggungjawab  ini
                     dilakukan  melalui  pertemuan  penggalangan  tim  pada  awal  tahun  kegiatan.  Kedua,
                                                              32
     	
