Page 27 - Modul Manajemen Bisnis
P. 27
d) Hubungan dengan investor; misalnya perusahaan yang berbentuk PT dan
terutama yang akan atau lebih “go public” haruslah menjaga pemberian
informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para investor atau calon
investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor
untuk mengambil keputusan investasi yang keliru.
e) Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan: hubungan dengan
keuangan terutama jawatan Pajak pada umunya merupakan hubungan
pergaulan yang bersifat financial. Hubungan ini berkaitan dengan laporan
Keuangan berupa Neraca dan Laporan Rugi Laba.
Karyawan perusahaan harus memperhatikan etika bisnis. Maksudnya,
suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis. Setiap
perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial, yaitu suatu pengakuan perusahaan,
bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat. Istilah tanggung jawab
sosial kadang-kadang dipergunakan untuk mengambarkan tanggung jawab
perusahaan kepada komunitas dan lingkungannya. Namun demikian, dapat dipakai
secara luas dengan mengikutkan tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan,
karayawan, dan kreditor. Walaupun keputusan bisnis yang di buat adalah untuk
meningkat nilai, keputusan haruslah tidak merusak etika dan tanggung jawab sosial.
2. Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang dapat atau
telah dilakukan oleh beberapa pengusaha khususnya di Indonesia, adalah:
a) Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP); Hubungan industrial
Pancasila ini di industrial Pancasila ini dilaksanakan dalam bentuk yang
sering dikenal sebagai Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). KKB ini
merupakan pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para
pekerja yang mengatur tentang hak-hak serta kewajiban karyawan dan
pengusaha.
b) Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL); wujud nyata dari
AMDAL ini tercermin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industry
19