Page 25 - MODUL EPIDEMIOLOGI
P. 25
berkembang waktu itu yang menyatakan vibrio adalah penyebab
kolera. Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab
kolera. Dia minum segelas air berisi basil kolera, dan ternyata
memang (kebetulan) dia tidak jatuh sakit. Salah satu kemungkinannya
karena dosis yang diminumnya terlalu kecil mengingat dibutuhkan
jumlah vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman lambung.
7) John Snow, 1813-1858
Nama ahli anastesi sudah tidak asing dalam dunia kesehatan
masyarakat sehubungan upayanya yang sukses mengatasi kolera yang
melanda London. Yang perlu dicatat di sini bahwa John Snow, dalam
menganalisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan
epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu.
Dia dianggap the father of field epidemiology.
8) Percival Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan
epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker
skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap. Di
memikirkan bahwa tentu ada suatu fakta tertentu yang berkaitan
dengan kejadian kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih
cerobong asap. Denagn analisis epidemiologinya, dia berhasil
menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang
menjadi biang keladinya. Dia dianggap sebagai Bapak Epidemiologi
Modern.
9) James Lind
Dia berhubungan dengansejarah hubungan kekurangan vitamin C
dengan scurvy (kekurangan vitamin C). Ceritanya bermula ketika
pada tanggal 20 MEI 1747 dia menemui 12 penderita scurvy berlayar
bersamanya dalam kapal Salisbury. Ceritera penemuannya sederhana,
di mana dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu dari mereka
yang dalam pelayaran dengan kapal yang mereka tumpangi dalam
16