Page 66 - eBook Panduan Menghayati Pra-Paskah 2025_v3
P. 66
MEMILIH KEBENARAN DAN BUKAN KEBODOHAN
(2 TIMOTIUS 3:1-9)
Apakah yang saudara lakukan ketika mendengar berita bahwa
pada esok hari akan ada bencana dan musibah yang siap
menghancurkan hidup ini. Pastilah kita panik! Kebanyakan orang
akan mulai menyiapkan diri pada kondisi buruk itu. Kita akan
semakin siap menghadapi masa-masa sukar apabila telah
melakukan tindakan antisipatif, salah satunya lewat memperoleh
dan mengolah informasi sebanyak mungkin tentang kondisi-
kondisi tersebut.
Timotius menerima informasi dan nasehat dari Paulus tentang
masa sukar yang akan dia alami. Bagaimanakah gambaran masa
sukar di hari-hari kedepan yang akan dialami Timotius? Hal itu
dijelaskan dengan rinci oleh Paulus dalam ayat 1-8 bacaan kita.
Siapakah penyebab kesukaran itu? Menurut Paulus, manusialah
penyebab kesukaran hidup, dengan cara lebih mencintai diri
sendiri (φιλαυτοι – philautoi –bd. ay.2) dari pada
menuruti/mengasihi Allah (φιλοθεοι – philotheoi – bd.ay.4).
Itulah sebabnya muncullah kesombongan, pemfitnah,
penghianat, sok tahu, garang dan sebagainya. Mengapa semua hal
itu terjadi? Dalam ayat 5-9 dengan tegas disebutkan Paulus bahwa
banyak orang telah diajar tentang kebenaran, namun tidak
melakukannya; bahkan lebih memilih melakukan kebodohan yang
mempermalu-kan diri sendiri.
Alkitab tidak memberikan informasi tentang bagaimana akhir
hidup Timotius. Namun kita dapat menduga dengan yakin bahwa ia
berhasil menghadapi kesukaran karena iman kepada Kristus itu.
Salah satunya adalah lewat menyiapkan diri menghadapi kesukaran
tersebut. Sebagai umat Tuhan, kita akan menghadapi banyak
tantangan iman yang oleh Paulus disebut dengan masa kesukaran.
Kunci utama agar tidak jatuh dalam cengkraman kesukaran
iman itu adalah lewat lebih mengasihi TUHAN daripada mengasihi
diri sendiri. Hal ini akan terlihat dengan jelas ketika kita lebih
memilih kebenaran dari pada kebodohan dunia. AMIN.