Page 10 - DPIBxKJJ
P. 10
SPESIFIKASI JEMBATAN
o Rasio air semen maksimum 0,45
o Boleh menggunakan bahan tambah untuk peningkatan kinerja
o Sebelum grouting baja prategang harus tersisa 3 cm dari tepi luar
baji, angkur
o Selongsong harus bersih dan kering
o campuran grouting dicorkan secara menerus sampai penuh
o Bekas acuan angkur, setelah selesai grouting harus ditutup dengan
adukan dengan tebal selimut minimum 3 cm
o Setelah pelaksanaan grouting, tidak boleh terjadi deformasi
tambahan pada struktur selama 3 hari dari selesainya pekerjaan
grouting berakhir
d. Baja Prategang
o Strand terdiri dari 7 wire dengan kuat leleh minimum 160 kg/mm2
dan kekuatan batas minimum 190 kg/mm2
o Wire tidak boleh disambung
o Kuat tarik tinggi harus bebas tegangan yang diregangkan secara
dingin sebesar 91 kg/mm2
o Sifat fisik setelah peregangan dingin:
o Kekuatan batas tarik minimum 100 kg/mm2
o Kekuatan leleh minimum 910 kg/mm2
o Modulus elastisitas minimum 25*106 kg/cm2
o Elongation minimum rata2 terhadap 20 batang 4%
o Toleransi diameter + 0,76 mm dan – 0,25 mm
e. Pemberian tanda
o Disimpan dalam kelompok menurut ukuran dan panjangnya, diikat,
diberi label
o Label berisi informasi spesifikasi teknis, no. sertifikat sesuai hasil
pengujian
f. Penyimpanan
o Disimpan dibawah atap dan tidak langsung terkena tanah
o Stress bar diberi ganjal
o Identitas pada wire, strand dan stress bar harus tetap ada selama
penyimpanan
g. Pengangkuran
o Kekuatan angkur minimal 95% kuat tarik minimum baja prategang
o Dapat memberikan penyebaran tegangan yang merata
o Alat pengangkuran sesuai dengan cara penegangan
o Angkur dilengkapi dengan selongsong atau penghubung lain yang
cocok dalam pelaksanaan grouting
h. Selongsong
o Untuk sistem post tension, digunakan selongsong bergelombang
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 10