Page 7 - DPIBxKJJ
P. 7
SPESIFIKASI JEMBATAN
37 0,55 290
20 K250 25 0,55 315
19 0,55 335
37 0,60 265
Mutu 15 K175 25 0,60 290
19 0,60 305
Rendah
37 0,70 225
10 K125 25 0,70 245
19 0,70 260
C. Pelaksanaan
Secara umum pelaksanaan beton mencakup pekerjaan :
• Penakaran material
Sebelum pekerjaan dilakukan tahap pertama adalah penakaran bahan
yang akan digunakan. Perbandingan takaran bahan harus dilakukan oleh
ahli. Karena mutu beton akan baik jika takaran bahan sesuai dan tepat.
• Pencampuran
Setelah penakaran bahan selesai, maka bahan tersebut masuk ke tahap
pencampuran. Campuran bahan harus merata dengan baik dan harus
benar seelalu dikontrol suapaya proses pencampuran tidak terjadi
ketidaksesuaian. Proses pencampuran biasanya menggunakan mesin yang
dilengkapi alat ukur dan timer yang akurat.
• Pengecoran
Tahap pengecoran adalah tahap yang sangat penting dalam pekerjaan
pembangunan jembatan. sebelum pengecoran harus ada komunikasi
antara penyedia jasa dan dewan/ direksi pekerjaan terlebih dahulu. Hal
tersebut dilakukan minimal 24 jam sebelum pengecoran dilaksanakan.
Beberapa isi komunikasi tersebut meliputi; lokasi pekerjaan, kondisi
pekerjaan, mutu dari beton, serta tanggal maupun waktu pencampuran
akan mulai dilaksanakan.
• Pemadatan
Setelah pengecoran selesai, maka pemadatan adalah langkah selajutnya.
Untuk pekerjaan pembangunan jembatan pemadatan pengecoran
biasanya menggunakan alat penggetar mekanis. Pemadatan harus
dilakukan secara hati-hati untuk menghindari segregasi.
• Pengerjaan akhir (finishing)
Setelah pengecoran selesai, maka perlu dilakukan pembokaran acuan
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Biasanya acuan dapat dilepas
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 7