Page 2 - 3975-10947-3-PB
P. 2

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
                     Riyo Arie Pratama, et all.                  │              Pengembangan Lembar Kerja…..


                     Made  Astra,  2017).Oleh  karena  itu,            Scaffolding sebagai salah satu bentuk
                     perlu    adanya     pemilihan     media        pendampingan     kognitif,yang    secara
                     pembelajaran  yang  sesuai  kebutuhan,         esensi  merupakan  strategi  pembelajaran
                     demi tercapainya tujuan pembelajaran.          untuk  membantu  belajar  peserta  didik
                        Salah  satu  bentuk  visualisasi  yang      dalam ranah kognitif.Chang, dkk. (2001)
                     bisa  dilakukan  yakni  melalui  lembar        menyatakan  bahwa  belajar  melalui
                     kerja peserta didik (LKPD). LKPD akan          scaffolding    menghasilkan     dampak
                     memberikan visualisasi dari materi yang        belajar terbaik yang dapat menyebabkan
                     akan dipelajari. Menurut Trianto (2010)        berkurangnya  beban  kerja  peserta  didik
                     LKPD merupakan sekumpulan kegiatan             (Haniin,  Diantoro,    &  H,  2015).
                     mendasar  yang  harus  dilakukan  oleh         Berdasarkan  fungsinya,  scaffoldingakan
                     peserta  didik  untuk  memaksimalkan           membantu  peserta  didik  untuk  berfikir
                     pemahaman  dalam  upaya  pembentukan           lebih dengan memberi dorongan berupa
                     kemampuan  dasar  sesuai  indikator            petunjuk-petunjuk    maupun    aktivitas
                     pencapaian belajar yang harus ditempuh.        tertentu.    Selain      itu    sebagai
                     LKPD  yang  digunakan  dalam  kegiatan         pendampingan  kognitif  scaffolding  juga
                     pembelajaran  seharusnya  sesuai  dengan       akan  meringankan  peserta  didik  dalam
                     tuntutan Kompetensi Dasar (KD), dapat          memahami      materi    tertentu   yang
                     memotivasi  peserta  didik,  dan  menarik      dianggap  sulit  dengan  bantuan-bantuan
                     minat serta perhatian peserta didik untuk      tertentu  sehingga  pemahaman  konsep
                     belajar (Syabani, Darmawati, & Febrita,        peserta didik akan jadi lebih baik.
                     2018).  Dengan  demikian  penggunaan              Untuk     mengatasi    permasalahan
                     media      ini     memberi      harapan        seperti;   (1)    pembelajaran     yang
                     meningkatnya  hubungan  komunikasi             dilaksanakan  di  sekolah  belum  sesuai
                     dengan  baik,  agar  mencapai  hasil  yang     dengan  apa  yang  diharapkan  karena
                     maksimal      misalnya    pada    aspek        peserta  didik  masih  menganggap  fisika
                     pemahaman konsep peserta didik.                sebagai mata pelajaran yang sulit untuk
                        Pemahaman  terhadap  konsep  adalah         dipahami, (2) media pembelajaran  yang
                     bagian     penting     dalam      proses       digunakan     oleh   pendidik     belum
                     pembelajaran  dan  pemecahan  masalah,         mendukung  tercapainya  suatu  tujuan
                     baik  di  dalam  proses  belajar  itu  sendiri   pembelajaran   karena   media    yang
                     maupun  dalam  lingkungan  kehidupan           digunakan  dianggap  tidak  menarik  atau
                     sehari-hari(Irwandani  &  Rofiah,  2015).      membosankan menurut peserta didik, (3)
                     Pemahaman  konsep  dapat  diartikan            kurangnya  partisipasi  peserta  didik
                     sebagai kemampuan peserta didik dalam          dalam .
                     memahami  makna  secara  ilmiah,  baik            Scaffolding sebelumnya sudah pernah
                     konsep      secara     teori    maupun         dilakukan,  diantaranya;(1)  scaffolding
                     penerapannya  dalam  kehidupan  sehari-        dijadikan sebuah basis dari lembar kerja
                     hari  (Satriawan  &  Rosmiati,  2016).         peserta  didik  yang  berhasil  digunakan
                     Dalam Anderson dan Krathwohl (2001)            untuk  mengukur  serta  meningkatkan
                     membagi      7   (tujuh)   proses-proses       berpikir  kritis  peserta  didik(Setyarini,
                     kognitif   dalam    aspek    memahami          Subiki,   &     Supeno,    2017),    (2)
                     meliputi  menafsirkan,  mencontohkan,          pengembangan  modul  IPA  terpadu
                     mengklasifikasikan,         merangkum,         berbasis  scaffolding  yang  dibuat  2
                     menarik  inferensi,  membandingkan  dan        macam  modul,  modul  untuk  guru  dan
                     menjelaskan.                                   modul untuk siswa dengan hasil kriteria
                                                                    tingkat  kevalidannya  adalah  sangat



                     85 | I n d o n e s i a n   J o u r n a l   o f   S c i e n c e   a n d   M a t h e m a t i c s   E d u c a t i o n   ( I J S M E )
   1   2   3   4   5   6   7