Page 19 - KATALOG DIGITAL SITUS PENGGING
P. 19
MATERI
C. PENGGING HINDU-BUDHA
1. Diskripsi Umum
Secara geografis letak kawasan Pengging yang Scan barcode untuk
dikenal saat ini berada di Kecamatan Banyudono,
Kabupaten Boyolali. Tepatnya berada pada melihat peta
koordinat 7° 32' 0" bujur selatan, 110° 41' 0" bujur
timur. Selain terkenal dengan nilai sejarah, wilayah
ini juga menjadi salah satu pusat kebudayaan di
Kabupaten Boyolali serta menjadi destinasi wisata.
Penyebutan kata “Pengging” sendiri belum diketahui
secara pasti asal-usul dan batasan wilayahnya.
Kawasan wisata Pengging ini menawarkan berbagai
objek wisata rekreasi maupun religi serta terdapat
pula tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Terdapat beberapa situs peninggalan masa kejayaan
Pengging yang tersebar di wilayah Kecamatan
Banyudono, seperti arca dan candi yang sudah tidak
berbentuk.
2. Asal- usul nama Pengging
Peradaban Pengging masa hindu-budha telah diakui keberadaannya, Pengging menjadi
salah satu wilayah yang dibutuhkan sebagai pusat keagamaan. Asal usul nama Pengging
belum diakui dan diketahui secara jelas. Penulis melakukan pengumpulan data dari berbagai
sumber dengan untuk menggali sejarah Pengging. Asal-usul nama Pengging apabila ditarik
garis lurus, sudah ada sejak masa Jawa Klasik (Hindu-Budha). Kata “Pengging” itu sudah ada
ketika Kerajaan Mataram Kuno berkembang. Pernyataan tersebut didukung pula dengan
adanya bukti yang tertera dalam Prasasti Pengging, dikeluarkan oleh Rakaryan I Garung pada
tahun 819 M.
Dalam Prasasti Pengging yang dikeluarkan oleh Rakaryan I Garung pada tahun 819M,
dapat diketahui dari penggunaan nama Sri Maharaja yang disamakan dengan gelar maharaja.
Pada permulaan abad 9 M yang memakai gelar maharaja adalah Raja Samaratungga sebagai
raja yang berkuasa di kerajaan Mataram Kuno. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat
diketahui bahwa rakai Garung hidup pada zaman itu dan beliau mengeluarkan prasasti
Pengging pada tahun 819M. Informasi mengenai Prasasti Garung (pengging) dalam terbitan
Himamsu Bhusan Sarkar, "Corpus of the Inscriptions of Java" (1971). Terdapat kopian buku
tersebut bentuk pdf yang dialihkan ke bentuk Microsoft Word. Akan tetapi, hanya sebagian
dari prasasti Pengging asli yang dapat dibaca oleh para pakar yaitu sebagai berikut:
16 Sejarah Lokal

