Page 14 - Copy of White and Light Teal Graduation Program
P. 14

Risiko Investasi pada Obligasi
                     1)  Inflation Risk: Risiko inflasi yang mendorong turunnya daya beli masyarakat
                     2)  Political Risk: Kemungkinan terjadi nasionalisasi atau tindakan pemerintah yang
                        merugikan
                     3)  Credit Risk/ Default Risk: Risiko dimana penerbit tidak dapat memenuhi
                        kewajibannya pada saat jatuh tempo
                     4)  Rating Risk: Penurunan harga pasar obligasi karena lembaga pemeringkat efek
                        menurunkan rating/bobot nilainya.
                     5)  Likuiditas: Risiko yang dihadapi saat investor tidak dapat menjual obligasinya
                        sebelum jatuh tempo, pada saat investor membutuhkan dana.
                     6)  Interest rate risk: Risiko yang muncul akibat pergerakan suku bunga
                     7)  Call risk: Risiko yang muncul akibat penerbit obligasi menarik kembali seluruh
                        atau sebagian obligasi sebelum jatuh tempo
                     8)  Yield curve risk: Risiko yang terjadi sebagai dampak perubahan bentuk yield
                        curve
                     9)  Prepayment Risk (mirip dengan call risk): Risiko yang timbul sebagai dampak
                        adanya pelunasan pokok obligasi yang tidak terjadwal. Biasanya pada residential
                        mortgage.
                     10) Reinvestment  Risk:  Risiko  yang  terjadi  akibat  bunga  yang  diperoleh
                        diinvestasikan kembali, dan memperoleh suku bunga yang lebih rendah.
                     11) Foreign Exchange Risk: Risiko yang terjadi akibat perubahan nilai tukar mata
                        uang internasional terhadap mata uang suratberharga. Risiko ini dialami jika kita
                        memegang obligasi dalam valuta asing.
                     12) Volatility  Risk:  Risiko  yang  timbul  sebagai  dampak  dari  opsi  (option)  yang
                        melekat pada obligasi (call, prepayment or put)
                     13) Event  Risk:  Risiko  yang  terjadi  diluar  pasar  keuangan  seperti  bencana  alam
                        maupun pengambilalihan perusahaan.
                     14) Public  Policy  Risk:  Risiko  akibat  perubahan  kebijakan  pemerintah  yang
                        mempengaruhi  sektor  usaha  penerbit  surat  berharga  sehingga  mempengaruhi
                        pendapatan.

                    Index Obligasi
                    Manfaat Indeks Obligasi
                     a.  Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi
                     b.  Sebagai alat teknikal untuk pasar obligasi pemerintah
                     c.  Benchmark untuk mengukur kinerja portofolio obligasi
                     d.  Analisa pengembangan instrumen Surat Berharga Negara (SBN)

                    Indonesia Government Bond Index (IGBX)
                    Pada tanggal 1Juli 2004 BEI meluncurkan Indeks Obligasi Negara dengan nama
                    Indonesia Government Bond Index (IGBX). Indeks ini dapat digunakan sebagai:
                     a.  Barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi
                     b.  Alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah
                     c.  Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi
                     d.  Analisa pengembangan instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

                    IGBX  diterbitkan  secara  harian  dengan  menggunakan  tahun  dasar Juni 2004 yang
                    ditetapkan 100 sebagai nilai dasar indeks. Metodologi yang dipakai untuk perhitungan
                    IGBX adalah nilai rata-rata tertimbang (weighted average) terhadap nilai obligasi yang
                    masih tercatat dan dapat diperdagangkan.





                                                                                                       11
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19