Page 16 - Copy of White and Light Teal Graduation Program
P. 16

Untuk  menentukan  kualitas  dan  risiko  dari  sebuah  obligasi,  maka  investor  dapat
                    menggunakan  peringkat  atau  rating  obligasi.  Semakin  tinggi  rating-nya,  semakin
                    aman  pula  obligasi  tersebut.  Sebaliknya,  semakin  rendah  peringkatnya,  semakin
                    tinggi risikonya. Menurut konsensus para pelaku pasar, obligasi yang masuk dalam
                    kategori layak investasi harus memiliki rating minimal BBB. Untuk lebih mudah dalam
                    menyeleksi obligasi, investor bisa memanfaatkan peringkat atau rating obligasi yang
                    dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat atau rating agency.

                    Di  kancah  internasional,  ada  beberapa  lembaga  pemeringkat  yang  selalu  menjadi
                    acuan  pelaku  pasar,  yakni  Moody's,  Standard  &  Poors  (S&P),  dan  Fitch  Rating.
                    Sementara,  di  Indonesia,  ada  tiga  lembaga  pemeringkat  yang  saat  ini  aktif:
                    Perusahaan  Pemeringkat  Efek  Indonesia  (Pefindo),  Fitch  Rating  Indonesiadan
                    Indonesia Credit Rating Agency (ICRA)

                    Metodologi  pemeringkatan  Pefindo  untuk  Sektor  korporasi  (nonfinancial)  secara
                    umum, mencakup tiga risiko utama penilaian, yaitu risiko industri (industryrisk), risiko
                    bisnis (businessrisks) dan risiko finansial (financial risks). Sementara itu, faktor kunci
                    dalam  analisis  penilaian  risiko  profil  bisnis  perusahaan  sedikit  berbeda  dari  satu
                    perusahaan  ke  yang  lain,  tergantung  pada  Faktor-faktor  Kunci  Kesuksesan  (Key
                    Success Factors) dari industri dimana perusahaan tersebut digolongkan. Juga penting
                    untuk dicatat bahwa semua analisis akan mencakup analisis perbandingan terhadap
                    pesaing-pesaing sejenis dalam industri yang sama maupun industri itu sendiri dengan
                    industri lainnya.

                         1)  Penilaian risiko industri untuk peringkat KORPORASI non Keuangan
                             a. Pertumbuhan industri dan stabilitas (growth and stability)
                               Penilaian yang terkait dengan kondisi permintaan dan penawaran,
                               prospek, peluang pasar (ekspor vs domestik), tahapan industri (awal,
                               pengembangan, matang, atau penurunan), dan jenis produk (produk yang
                               bersifat pelengkap vs produk yang bisa disubstitusi, umum vs khusus, dan
                               komoditas vs differensiasi).
                             b. Penghasilan & struktur biaya dari Industri (revenue and cost
                               structures)
                               Penilaian  yang  mencakup  pemeriksaan  komposisi  aliran  pendapatan
                               (Rupiah vs US Dollar), kemampuan untuk menaikkan harga (kemampuan
                               untuk dengan mudah meneruskan kenaikan biaya kepada pelanggan/para
                               pengguna akhir), tenaga kerja & bahan baku, struktur biaya dan komposisi
                               (Rupiah  vs  Rp  dolar),  komposisi  biaya  tetap  vs  biaya  variabel,  dan
                               pengadaan bahan baku industri (domestik vs impor).
                             c. Hambatan masuk & persaingan dalam industri (barrier to entry &
                               competition within industry)
                               Penilaian yang mencakup penilaian terhadap karakteristik industri (padat
                               modal,  padat  karya,  terfragmentasi,  menyebar,  diatur  ketat,  dan
                               sebagainya) untuk menentukan tingkat kesulitan masuk bagi para pemain
                               baru.  Penilaian  juga  mencakup  analisis  jumlah  pemain  dalam  industri
                               (global  vs  domestik),  pesaing  terdekat  (domestik  vs  global),  potensi
                               perang harga (domestik vs global), dan lain-lain untuk mengetahui tingkat
                               kompetisi yang ada dan yang akan datang.
                             d. Peraturan dan de-regulasi industri (regulation and de-regulation)
                               Pembatasan  jumlah  pemain,  lisensi,  kebijakan  pajak  (ekspor,  impor,
                               kuota, tarif, bea, cukai, dll), kebijakan harga pemerintah (peraturan



                                                                                                       13
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21