Page 12 - Keanekaragaman Hayati Kelas 10
P. 12
Dalam penjelajahannya di bumi Nusantara ia menemukan sebuah
garis imajiner yang membagi flora dan fauna di Indonesia menjadi
dua bagian besar. Garis ini dikemudian hari dikenal sebagai Garis
Wallace, dimana di satu bagiannya, bentuk flora dan faunanya
masih mempunyai hubungan dengan flora dan fauna dari Australia
dan memiliki ciri-ciri yang sangat mirip. Sedangkan di bagian yang
lainnya sangat mirip dengan flora dan fauna dari Asia.
Gambar 2.2 Garis Wallace
Ia dianggap sebagai ahli terkemuka di abad ke-19 dalam bidang
penyebaran spesied binatang dan terkadang dikenal sebagai Bapak
dari Biogeografi Evolusi, sebuah kajian tentang spesies apa, tinggal
dimana dan mengapa. Ia adalah salah seorang dari pemikir
revolusioner pada abad ke-19 dan memberikan banyak masukan
kepada pembangunan “teori evolusi” selain juga salah seorang
penemu dari “teori seleksi alam”. Termasuk didalamnya adalah
konsep keanekaragaman warna dalam dunia fauna, dan juga “Efek
Wallace”, sebuah kesimpulan tentang bagaimana seleksi alam dapat
memberikan kontribusi pada keanekaragaman fauna.
Surat Wallace dari Ternate kepada Darwin itu kemudian dikenal
sebagai Letter from Ternate. Surat itu menjadi terkenal karena
disertai makalah yang diberi judul On the Tendency of Varieties to
Depart Indefinitelty from the Original Type. Dari makalah itu, Wallace
mengemukakan pemikirannya mengenai proses seleksi alam
mempertahankan suatu spesies di dunia. Spesies yang mampu
bertahan disebut Wallace sebagai hasil kelangsungan yang terbaik
atau yang paling memiliki kemampuan bertahan tidak akan punah.
5 Modul Keanekaragaman Hayati | Biodiversitas Indonesia