Page 162 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 162

Problem Metropolitan
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                        “Hati-hati kalian, kehidupan di kota semacam Jakarta ini
                    banyak bahayanya. Pangkal kecelakaan, ialah karena iman
                    yang lemah, pergau lan, dan keinginan hidup mewah. Tiga hal
                    itu hendaklah kalian perhatikan. Biarlah hidup miskin, tapi
                    dengan iman dan jangan sekali-kali kepala mendongak ke
                    atas, melihat kemewahan hidup sekitar.”

                        Adik-adik saya yang perempuan menekurkan kepala,
                    mengingat nasib kedua gadis Minang tadi dan nasib ayah
                    bunda mereka.
                        Namun kepada saya,  Ayah bicara lain lagi.  Ayah
                    mengatakan betapa semakin beratnya tugas seorang ulama
                    dan pendidik di saat seperti sekarang ini. Kalau marah terus
                    akan ditinggalkan dan terpencil menghadap perubahan-
                    perubahan yang terjadi dalam masyarakat.  Akibatnya,
                    masyarakat hancur. Lama Ayah memikirkan kejadian yang
                    baru dilihatnya itu dan dalam beberapa kali khutbahnya di
                    Masjid  Al-Azhar, dia selalu mengingatkan bahaya-bahaya
                    yang mengancam moral masyarakat di zaman yang sudah
                    maju ini.

                        Kedatangan tamu-tamu dengan kasus semacam itu,
                    setiap hari makin sering terjadi. Adanya legalisasi nite club,
                    steambath, perjudian, dan sebagainya di awal tahun 70-an,
                    membuat rumah  Ayah semakin mendapat kunjungan dan
                    tempat pengaduan. Seorang istri pembesar mengadukan pribadi
                    suaminya yang suka judi dan main perempuan di nite club.
                        “Saya diberi belanja setiap bulan sekian juta rupiah,
                    tapi bapak ti dak lagi pulang. Dan anak-anak menjadi liar.
                    Bagaimana ini?”





                                                                         145

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:53 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   145
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   145      1/13/2017   6:18:53 PM
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167