Page 193 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 193

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 terutama karena mereka mendengar bahwa di situ Buya Ham-
                 ka mengadakan pengajian tafsir yang menyejukkan hati.

                     “Kita mulai perjuangan dari masjid, selama ini kita lalai
                 memperhatikan masjid karena terlalu sibuk di parlemen,” Ujar
                 Ayah kepada kawan-kawan yang menjadi pengikut jamaah
                 itu. Di antara beberapa orang terkemuka yang menaruh
                 perhatian pada Ayah itu, ialah Jenderal Sudirman, Komandan
                 Seskoad Bandung dan Kolonel Muchlas Rowi Kepala Pusroh
                 Islam Angkatan Darat di Jakarta. Kedua perwira ABRI ini
                 tidak hanya menaruh perhatian, tapi juga datang ke rumah
                 untuk berbicara tentang situasi negara dan nasib umat Islam
                 di bawah regim yang telah sangat dipengaruhi Komunis itu.
                     Sekitar bulan Juli 1961, Letjen Sudirman mengajak Ayah
                 mendirikan Perpustakaan Islam di Masjid Agung Al-Azhar.
                 Ayah menerima ajakan itu, hingga dengan mendirikan sebuah
                 Yayasan Perpustakaan Islam Pusat, diadakanlah upacara
                 peresmian perpustakaan itu dan mendapat kunjungan sangat
                 ramai dari undangan. Upacara itu diselenggarakan bulan
                 Ramadhan, bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran.
                 Pengguntingan pita dilakukan oleh Ibu Fatmawati, kemudian
                 Jenderal A.H. Nasution, Ruslan Abdulgani, yaitu orang-orang
                 yang dianggap dari kalangan berkuasa saat itu turut merestui
                 dengan mencatatkan diri sebagai anggota perpustakaan.

                     Bagi saya pada mulanya tidak jelas, apa sesungguhnya
                 yang sedang bermain belakang semua itu. Kian hari, Pak
                 Dirman dan Pak Muchlas Rowi kelihatan bertambah akrab
                 dengan Ayah. Permainan itu semakin jelas, tatkala Jenderal
                 Nasution shalat Idul Fitri di Masjid Al-Azhar bersama ribuan
                 umat, sedang Soekarno dan menteri nya yang lain di Masjid
                 Baitul Rahim komplek Istana.

                 176                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:54 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   176
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   176      1/13/2017   6:18:54 PM
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198