Page 282 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 282

Catatan dalam Tahanan Rezim Soekarno
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    dikatakan bahwa Zawawilah yang memberikan keterangan
                    polisi bahwa saya adalah orang penting di dalam gerak an
                    gelap itu.

                        Sore itu juga, Kepala Tim Pemeriksa Soedakso menga-
                    takan bahwa Ghazali Syahlan selama ini bertahan keras,
                    tidak mengaku, tetapi sekarang telah mengaku. “Karena dia
                    mengaku itu, sekarang dia bisa istirahat, tidak diganggu lagi
                    dengan pertanyaan-pertanyaan. Saudara Hamka tentu dapat
                    pula istirahat kalau telah mengaku,” kata mereka.
                        Saya menjawab, bukan saya tidak mau mengakui,
                    melain kan tidak ada yang akan saya akui. Apa persoalannya
                    pun saya tak mengerti. Tapi mereka marah dengan jawaban
                    saya. Kata mereka, kalau saya katakan Zawawi orang jujur,
                    tentu saya takkan menolak tuduhan Zawawi. Saya juga bilang
                    kalau Zawawi atau Ghazali Syahlan tidak memfi tnah saya.
                    Besar sekali kemungkinan mereka telah disiksa, dipukul, dan
                    dianiaya, sehingga  memberikan pengakuan palsu.

                        Saya lalu berkata, “Lebih baik bacakan saja keterangan
                    Zawawi itu kepada saya, saya bersedia mengakuinya, meskipun
                    saya tidak pernah berbuat sama sekali. Atau, karena suatu
                    tuduhan telah ditentukan, sedang saya mengerti persoalannya,
                    mudah-mudahan de ngan mengetahui pengakuan Zawawi itu,
                    saya bisa terlepas da ri kemacetan itu.”
                        Usul saya itu tidak diterima. Malah terus diperiksa
                    siang dan malam, dengan tuduhan bahwa saya mengadakan
                    rapat gelap di rumah saya dan rapat gelap di satu tempat di
                    Tangerang. Mereka juga bertanya dengan tulisan, dan saya
                    harus menuliskan jawabannya di atas kertas. Kemudian
                    diselingi dengan hinaan, ejekan, atau sindiran.



                                                                        265

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:19:09 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   265
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   265      1/13/2017   6:19:09 PM
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287