Page 284 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 284

Catatan dalam Tahanan Rezim Soekarno
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                        “Mau mungkir lagi?” tanya Soedakso dengan wajah
                    seram dan kejam.

                        Saya terdiam.
                        Kemudian Soedakso keluar mengantarkan Nasuhi ke
                    tempat tahanannya, dan saya tinggal di bawah penjagaan
                    seorang anggota  Tim Pemeriksa bernama Daud yang
                    pangkatnya seingat saya, yaitu  Ajudan Inspektur Polisi
                    Tingkat I. Dia diam, saya pun diam. Tiba-tiba setelah kira-
                    kira setengah jam, Overste Nasuhi dikembalikan ke tempat
                    tahanannya. Dia pun kembali lagi dengan terburu-buru ke
                    tempat tahanan saya dengan ti dak dikawal lagi. Pas dia masuk,
                    saya bertanya, “Kenapa Saudara memfi tnah saya? Bukankah
                    kita baru dua kali ketemu? Tidak ada hubungan saya dengan
                    rapat  Tangerang itu. “Dia menjawab, bahwa setelah dia
                    dimasukkan ke tahanannya kembali, dia berlari ke tempat
                    saya untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
                    Bahwa dia sendi ri tidak pernah mengadakan rapat gelap di
                    Tangerang. Dia katakan bahwa kita ini semuanya telah kena
                    fi tnah.

                        Dia berbicara memakai bahasa campuran  Arab dan
                    Indonesia. Dia berkata dalam bahasa Arab, “Pengaruh Ahmar
                    sekarang sudah sangat besar dalam negara kita, terutama
                    di kalangan kepolisian. Fitnah ini di buat Komunis untuk
                    menghancurkan kita dan menyingkirkan masyarakat. Saya
                    sudah mengakui tuduhan palsu ini dan saya disiksa. Kabarnya
                    kawan-kawan yang lain juga di siksa. Sebab itu, saya nasihatkan
                    kepada Pak Hamka. Supaya Pak Hamka mengaku saja!”
                        Saya marah kepadanya, dan bertanya, “Apa yang akan
                    diakui, padahal saya tidak berbuat sama sekali?”



                                                                        267

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:19:09 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   267
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   267      1/13/2017   6:19:09 PM
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289