Page 357 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 357

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                     disamakan dengan suatu aga ma, sedang latar belakangnya
                     ialah “Kejawen atau Gomo jowo”, yang kian hari kian
                     lantang suaranya, minta kuburan sendiri, pernikahan
                     sendiri, hari raya sendiri, dan sebagainya, saya rasa
                     ini adalah bibit pertama yang akan membawa pada
                     perpecahan bangsa kita, dan saya berdoa kepada Tuhan,
                     semoga jangan terjadi.  Ajaran ini tidak akan diterima
                     oleh suku-suku lain, karena suku-suku yang lain telah
                     mempunyai aqidah, telah mempunyai iman, terutama
                     kaum Muslimin. Mereka telah mempunyai Al-Quran, Al-
                     Hadis. Mereka telah mempunyai Nabi Muhammad Saw.
                     dan 24 Nabi yang lain, yang sejak TVRI memberikan
                     peluang bagi “Sekretariat Kepercayaan” tidak pernah
                     sekali juga nama nabi-nabi itu mereka se but, karena
                     mereka memang tidak percaya kepada nabi-nabi. Tidak
                     pernah menyitir ayat-ayat kitab suci, karena mereka mau
                     percaya kepada  Tuhan menurut cara mereka sendiri.
                     Kian lama  TVRI membukakan pintu bagi “Mimbar
                     Kepercayaan” untuk propaganda. Kian jelas juga bahwa
                     yang mereka bicarakan sama sekali tidak ada apa-apa,
                     tidak ada dasarnya. Setinggi-tingginya hanya ajaran
                     Hindu yang di perjawa.

                        Kerajaan  Turki Osmani yang pernah jadi sebuah
                     keraja an besar sampai menaklukkan seluruh Eropa
                     Timur dan menguasai negeri-negeri  Arab di abad ke-
                     19, menjadi pecah berantakan, setelah pemuka-pemuka
                     bangsa  Turki sendiri, se bagai inti dari Kerajaan  Turki
                     Osmani itu menonjolkan dan memaksakan “Filsafat
                     Keturkiannya” dan mulai menganggap bahwa suku-suku
                     yang lain dalam Imperium Turki rendah peradabannya,


                 340                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:19:13 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   340      1/13/2017   6:19:13 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   340
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362