Page 362 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 362

Pembahasan dari Hal Intisari UUD ‘45
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    ada pada suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan
                    yang ada pada diri mereka sendiri.

                        Namun, hendaklah kita ingat pula bahwa ayat 13 Surah
                    Ar-Ra’d yang biasa kita baca itu bukanlah berdiri sendiri. Dia
                    ada di pertengahan ayat. Di permulaan ayat dijelaskan bahwa
                    kita manusia ini tidaklah lepas dari penjagaan Tuhan. Siang
                    dan malam malaikat bergantian menjaga kita dengan perintah
                    Allah. Dan, pada lanjutan ayat diterangkan pula bahwa kalau
                    Tuhan hendak mendatangkan suatu keburukan tidaklah
                    seorang pun yang dapat menangkisnya. Itu dapat kita rasakan
                    saat menghadapi banjir di musim hujan, gempa di Irian Barat,
                    dan di Bali baru-baru ini.
                        Oleh karena itu, seyogianya kita mengingat bahwa
                    kita dan negara kita tidaklah lepas dari tilikan  Tuhan dan
                    kekuasaan mutlak Tuhan. Dan sebab itu pula, bagi kita bangsa
                    Indonesia, tidak dapat menyalin begitu saja Liberalisme ala
                    Barat, bahkan kita pun tidak dapat menganut paham Sekuler,
                    yang memisahkan antara agama dan negara. Sebab, menurut

                    filsafat hidup kita bangsa Indonesia, terutama menurut ajaran
                    agama Islam yang asli, sebelum dicampur aduk oleh tradisi
                    Feodalisme, kita tidak dapat memisahkan agama dengan
                    negara. Sebab, di negeri-negeri Barat terjadi pemisahan
                    negara dengan gereja, karena di sana gereja itu berkuasa,
                    terutama gereja Katholik yang sampai pada pertengahan abad
                    ke-19 di beberapa negara di Eropa, masih menguasai negara,
                    mengangkat, dan menurunkan raja-raja. Sedang di kita, dalam
                    ajaran Islam tidak ada kegerejaan atau yang menyerupai
                    kependetaan, yang mempunyai hierarki yang begitu kuat,
                    berjenjang naik, bertangga turun serupa itu.




                                                                        345

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:19:13 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   345
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   345      1/13/2017   6:19:13 PM
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367