Page 14 - E-Modul Sejarah Perjuangan R.M Tirto Adhi Soerdjo
P. 14
tidak mengherankan jika Soenda Berita betul-betul dapat menarik banyak pelanggan baik
dari golongan bangsawan sampai pada kalangan rakyat biasa dari kaum pribumi.
Tirto Adhi Soerdjo tidak hanya menggunakan surat kabar Soenda Berita hanya
sebagai mata pencaharian saja, melainkan sebagai wadah untuk menumbuhkan
kecerdasan bangsa dan kesadaran bangsa untuk lepas dari cengkraman kolonialisme
Belanda. Untuk mempertahankan keberlangsungan surat kabar Soenda Berita, Tirto Adhi
Soerdjo menjalankan sistem iklan dengan beberapa perusahaan besar, seperti toko jam
Tio Tek Hong, Oger Freres, Asuransi Eigen Hulp, Grand Hotel Java, Geo Wehry & Co
dan lain-lain. Dana dari hasil promosi melalui iklan, digunakan untuk menutup biaya
produksi. Walaupun, pada akhirnya Soenda Berita tetap mengalami masa krisis akibat
kurangnya pendanaan. Akibatnya, pada tahun 1904 terjadi pemindahan kantor percetakan
yang awalnya berada di Cianjur dipindahkan ke percetakaan milik F.B Smits di Betawi.
Ditengah Ditengah krisis yang dialami oleh Soenda Berita, Tirto Adhi Soerdjo justru
melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Hindia Belanda untuk menemui raja-raja di
luar pulau Jawa, seperti menemui Sultan Bacan pada tahun 1905-1906. Hal itu
menyebabkan Soenda Berita tidak melakukan kegiatan penerbitan lagi, karena ketiadaan
Tirto Adhi Soerdjo.
5