Page 16 - E-Modul Sejarah Perjuangan R.M Tirto Adhi Soerdjo
P. 16
wujud dari Jurnalisme Advokasi, antara lain surat kabar yang memberikan bantuan
hukum, menjadi penyuluh keadilan, memberi informasi, wadah bagi orang-orang yang
tertindas mengadu permasalahannya, mencari pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan
pekerjaan di Betawi, surat kabar penggerak bangsa untuk berorganisasi dan
mengorganisasi diri, membangun dan memajukan bangsa, serta memperkuat bangsa
dalam usaha perdagangan (Toer 1985:46). Selain itu, Medan Prijaji, juga memiliki
semboyan yang tertuang dalam “konsep kebangsaan tanpa membedakan kasta sosial, ras
dan status sosial”.
Medan Prijaji semakin terang-terangan menjadi ujung tombak dalam melakukan
perlawanan kepada pemerintah kolonial Belanda. Medan Prijaji tumbuh sebagai suatu
ancaman baru bagi perintah kolonial Belanda karena semakin gencar dalam memberikan
perlindungan dan memperjuangkan hak-hak kaum pribumi jika tersandung kasus ataupun
penindasan. Goresan tinta Tirto Adhi Soerdjo dalam Medan Prijaji begitu tajam dan
garang dalam mengkritik setiap kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda yang
memberatkan kaum pribumi.
Untuk semakin memperkuat Medan Prijaji, Tirto Adho Soerdjo meluncurkaan
surat kabar baru yang diberi nama Soeloeh Keadilan pada bulan April 1907. Soeloeh
Keadilan merupakan surat kabar yang berisi berita-berita tentang hukum dan didaulat
sebagai surat kabar pendukung Medan Prijaji. Tirto Adhi Soerdjo menjadikan dua surat
kabar tersebut sebagai senjata untuk memberi pengawalan kepada rakyat pribumi dalam
menepis penindasan dari pemerintah kolonial belanda dengan tetap menggelorakan
konsep kebangsaan.
Tingginya intensitas Tirto Adhi Soerdjo dalam mengkritik pemerintah Kolonial
Belanda, menjadikan ia kerap mendapat penyiksaan dan jerat hukum kolonial yang sering
dituduhkan kepadanya. Seperti kejadian di Purworejo ketika ia mengkritisi kasus
penyalahgunaan wewenang oleh A Simon (Aspiran Kotrolir) tentang pengangkatan Lurah
di Bapangan. Dimana, A Simon (Aspiran Kotrolir) melakukan diskriminasi dan
pemberian hukuman kepada Mas Soerodimedjo sebagai calon lurah yang didukung oleh
7