Page 17 - HANDOUT ELEKTRONIK KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTEMUAN 2
P. 17
Peraturan Adat
Larangan yang terdapat di Hutan adat Buluhcina yaitu:
1. Tidak boleh menebang pohon sembarangan walaupun pohon tersebut berada di tanah milik
pribadi. Jika ingin menebang atau mengambil pohon (pohon besar) harus mendapat izin dari
pihak masyarakat yaitu datuk atau ninik mamak.
2. Pohon kayu yang berada di hutan adat tidak boleh diambil atau diperjual belikan, kecuali pohon
yang diambil dipergunakan untuk membangun rumah warga yang tidak mampu.
3. Tidak boleh berburu hewan yang ada didalam hutan.
4. Pengunjung yang datang tidak boleh masuk hutan diatas jam 17:00 WIB.
Pada Rimbo tujuh danau juga terdapat beberapa larangan yang harus dipatuhi
masyarakat:
1. Tidak boleh mengambil ikan yang masih kecil-kecil
2. Tidak boleh mengambil ikan menggunakan alat yang berbahaya seperti racun, bahan peledak
dan lain sebagainya.
3. Mengambil ikan harus dilakukan secara bersama-sama 1 kali dalam setahun
Sanksi Adat
Sanksi adat merupakan suatu hukuman yang diberikan kepada sesorang karena melanggar
hukum. Keberadaan Rimbo Tujuh Danau dan Hutan adat Buluhcina pada dasarnya berpegang pada
hukum keyakinan nilai-nilai sacral yang dimiliki oleh masyarakat sekitarnya. Sebuah sanksi adat
dan sosial terkadang akan lebih efisien dalam hal pelestarian sebuah hutan ataupun danau, daripada
suatu larangan penebangan hutan dari hukum positif. Rimbo Tujuh Danau dan Hutan adat Buluhcina
adalah suatu kearifan lokal bangsa Indonesia yang telah diamanatkan nenek moyang untuk terus
dijaga dan dilindungi demi keberlangsungan hidup.
Dengan demikian, keanekaragaman hayati yang mempengaruhi ekosistem seperti suhu, sinar
matahari, air, tanah, ketinggian, angin, dan garis lintang akan tetap stabil karena melihat kondisi
hutan dan danau yang begitu terjaga pelestariannya oleh masyarakat.
8