Page 14 - POWERFULL APLICATION_Neat
P. 14

Sebelum menginjakkan kakinya lagi di bumi Indonesia
            ia kepayahan jiwa dan jatuh  sakit saat naik kereta
            api  Trans  Siberia  dari  Optur  menuju  ke  Moskwa.  Ia
            lukiskan  dalam  sebuah  cerpen  “Wasya,  ah,  Wasya”
            dimuat majalah Sastra  :
                                  8

                 ….  Penyakit  saya  sebenarnya  ialah  kesal  dan
                 marah. Objeknya ialah: keadaan. Saya tahu bahwa
                 orang yang suka memberengsek terhadap keadaan
                 ialah  orang  yang  lemah  semangat.  Ia  tidak  bisa
                 menguasai diri dan keadaan kelilingnya. Nyatanya
                 memang  demikianlah  keadaanku  waktu  itu.
                 Kekesalan saya itu terutama karena saya kecewa

                 terhadap diri saya sendiri.
                     Pada suatu kali ketika seorang mahasiswa
                 dari  Australia yang menjadi  teman seperjalanan
                 kami menanyakan kepada saya, siapakah Menteri
                 Keuangan Indonesia? Saya tak bisa menjawabnya.
                     Saya masih  mentah waktu itu, dan saya tak
                 suka  baca  koran.  Saya  hanya  mempunyai  satu
                 dunia yang terpencil, yaitu dunia kesusastraan dan
                 kesenian. Di luar dunia itu saya menjadi linglung
                 dan kaku, bahkan boleh dikatakan seorang yang
                 tak berguna. Juga ketika teman-teman berdiskusi
                 tentang  masalah  Aljazair, saya tak tahu masalah


            8    Rendra, cerpen “Wasya, ah, Wasya” dalam Kenang-kenangan
                Seorang Wanita Pemalu (Edi Haryono [editor], Burungmerak
                Press).



                                                               xiii
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19