Page 11 - POWERFULL APLICATION_Neat
P. 11
dengan salah satu tabloid di Jakarta, 2000 , Rendra
5
berterus terang, mulai mengenal lawan jenisnya saat
usia 11 tahun.
Ketika duduk di kelas 2 SMA Rendra kehilangan
pacarnya. Ia amat terpukul. Pacarnya sedang naik
sepeda pulang sekolah, tetapi nahas, ia tertabrak truk
dan meninggal. Berhari-hari Willy mengurung diri dan
sulit keluar dari kesedihan. Usaha bangkit melawan
tekanan derita itu ternyata sungguh tidak mudah. Ini
terlukis pada puisi Membisiki Telinga Sendiri dan Bunga
Gugur.
Berikutnya, catatan mengenai Rendra di masa
kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, bisa
terbaca pada tulisan almarhum budayawan Umar
Kayam, senior Teater Fakultas Sastra, dalam buku
Rendra dan Teater Modern Indonesia (h.10) :
6
…. Dalam bayangan kami, anak muda itu mesti
tinggi semampai. Non-chalant, masa bodoh
menghadapi nasibnya, akan tetapi jadi sangat
bimbang menghadapi adiknya yang disayanginya
dan nyaris mengenalnya. Beberapa calon kami
pertimbangkan, dan untuk karenanya juga
dites kemampuannya. Tidak seorang pun
5 Ratih, wawancara W. S. Rendra “Erotika dan Sensualitas Penting
Saat Bercinta” (Tabloid NYATA/V Oktober 2000).
6 Umar Kayam, artikel “Lahirnya Seorang Aktor” dalam Rendra
dan Teater Modern Indonesia (Edi Haryono [editor], Kepel Press,
2000).
x

