Page 8 - POWERFULL APLICATION_Neat
P. 8
Catatan Editor
Dalam acara Pentas Baca Sajak Cinta di Graha Bhakti
Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 27 Juli 1995
1
di atas panggung Rendra berkelakar bahwa dirinya
tidak cuma mengalami masa percintaan puber pertama
dan puber kedua, lebih dari itu ada puber ketiga dan
puber keempat. Kontan disambut derai tawa penonton.
Di buku ini tersusun puisi-puisi Puber Pertama, Puber
Kedua, dan Puber Ketiga.
Beberapa puisi ditulis saat Rendra bersekolah
di bangku SMP dan SMA yang ternyata tersimpan di
tangan sahabat kentalnya, D. S. Mulyanto . Sahabat
2
inilah yang mula-mula mengirimkan puisi-puisi itu
ke koran dan majalah. Rendra senang, karena setelah
dimuat ternyata ia menerima honorarium. Itulah
pengalaman pertama yang meneguhkan pilihannya
menjadi penyair. Dari mana Willy, nama kecil Rendra,
1 Masduki Baidlawi, resensi “Puisi Setelah Puber Keempat” dalam
Ketika Rendra Baca Sajak (Edi Haryono [editor], Burungmerak
Press, 2004).
2 Rekaman kaset “Acara baca sajak setelah Hadiah Akademi Jakarta
22 Agustus 1975” (Burungmerak Press, 2010).

