Page 25 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI FEBRUARI 2022 VERSI ONLINE
P. 25

tidak lagi berposisi sebagai panglima   nya  yang paling aku takutkan dari
            perang, Khalin tetap tampil gagah   apa yang aku takutkan menimpa
            berani dalam setiap momentum        kalian adalah syirkul ashghar (syirik
            peperangan.  Sebab  yang  diburunya   kecil).” Maka para shahabat bertan-
            adalah keridhaan Allah. Bukan pu-   ya,  ”Apa yang dimaksud dengan
            ja-puji manusia.                    syirkul ashghar?”  Beliau  shalallahu
                                                ‘alaihi wasallam  menjawab,“Ar­ri­
            Perintah Ikhlas                     ya’.” (HR. Ahmad)
               Ikhlas boleh jadi menjadi satu kata   Apa itu ar-riya’: Ia adalah niat da-
            yang sering dikutib  oleh sebagian   lam suatu ibadah yang bukan ditu-
            orang, terutama para guru, ustadz,   jukan untuk mengharap ridha Allah.
            kyai, dan seterusnya, ketika mereka   Tapi mengejar pujian makhluk.
            tengah mengisi sebuah pengajian.
            Salahkah? Tentu saja tidak.         Pondasi Ikhlas
               Bahkan dalam beberapa kitab         Lalu apa yang harus dibangun
            klasik, didapati bab niat yang turunan-  agar keikhlasan muncul dalam diri?
            nya mengurut kepada ikhlas, terletak   Pertama;  memahami  konsekuen-
            di bab awal. Misal di kitab al-Arba’in   si  dari  ikhlas.  Bahwa  ikhlas  adalah
            Annawawi.                           pondasi diterimanya sebuah amal,
               Ini sebuah indikasi, bahwa niat atau   sebagaimana  dikupas di atas. seti-
            ikhlas memiliki posisi penting dalam   ap hamba dalam melakukan ibadah
            sebuah  amalan. Sebuah amalan  ha-  sudah  barang  tentu  mengharapkan
            nya akan diterima oleh Allah apabila   diterimanya ibadah tersebut. Maka,
            (minimnya) memenuhi dua unsur; niat   haruslah di atur ikhlas. Bersamaan
            yang ikhlas dan mengikuti tata cara   dengan itu, ancamana bagi mereka
            Nabi Muhammad     .                 yang riya’ bisa menjadi alasan.
               Sesempurna apapun sebuah iba-       Allah kelak menyuruh mereka
            dah dikerjakan, manakala ada noda   yang beribadah dengan riya’ untuk
            niat di hati, maka ibadah itu pun tidak   meminta imbalan kepada siapa mere-
            akan diterima. Rasulullah    sendiri   ka tujukan ibadah yang dilaksanakan.
            sangat mewanti, agar umat Islam ter-  Jelas ini adalah suatu keniscayaan.
            hindar kekeliruan niat ini.         Karena hari itu (kiamat) Allah semata
               Sabda    beliau;  ““Sesungguh­   lah yang Maha Kuasa (maaliki yau­
                                                middiin).
                                                   Selanjutnya, kelapang hati mener-
                                                ima hal tak diinginkan, menjadi nutrisi
            “Sesungguhnya yang paling           tersendiri jika ikhlas menjadi pondasi
            aku takutkan dari apa yang          sebuah amal. Persis apa yang diala-
                                                mi oleh Khalid bin  Walir  pada kisah
             aku takutkan menimpa ka­           di atas. sungguh kiranya bukan ikh-
             lian adalah syirkul ashghar        las yang melatari jihad sang palima
                                                perang, sudah pasti keributan akan
              (syirik kecil).” Maka para        menyertai pergantian tersebut. Tapi
                                                nyatanya yang terjadi bukan demiki-
             shahabat bertanya, ”Apa            an.  Justru  beliau  lapang  dada,  dan
                                                tetap gigih dalam berperang. Tak ada
              yang dimaksud dengan              dendang di dalam hatinya.
                                                   Lenyapnya rasa dengki, iri, hasad,
              syirkul ashghar?” Beliau          ini merupakan anugerah  yang akan
             shalallahu ‘alaihi wasallam        menggiring kepada keselamatan diri.
                                                Dan itu hanya akan digapai oleh mer-
                menjawab,“Ar­riya’.”            eka yang mampu menata hati untuk
                     (HR. Ahmad)                senantiasa ikhlas dalam beramal. Se-
                                                moga  Allah  senantiasa  menuntutn
                                                hati kita. Aamiin.*



                                                       Jumadil Akhir 1443/Februari 2021 | MULIA  21
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30