Page 12 - Bab 10 Desentralisasi - Responsibility Accounting, Measuring Performance, dan Transfer Pricin- Sesi 15_Neat
P. 12
August 30, 2024
memperoleh laba. Jadi tujuan divisi adalah menunjang pencapaian laba perusahaan secara
keseluruhan.
3. Pemeliharaan otonomi, yaitu manajemen pusat tidak boleh mengintervensi pembuatan
keputusan yang menjadi otonomi manajer divisi.
Beberapa pendekatan yang digunakan untuk menetapkan harga transfer adalah:
1. Transfer Price at cost (Harga transfer berdasarkan biaya)
2. Transfer Price at the market price (Harga transfer berdasarkan harga pasar)
3. Transfer Price at a negotiated price (Harga transfer berdasarkan harga negosiasi)
Transfer Price at cost
Harga transfer ini didasarkan pada akumulasi biaya barang yang ditransfer dengan
mengabaikan elemen profit bagi divisi penjual. Penetapan harga ini dapat didasarkan pada:
a. Variable cost, yaitu berdasarkan biaya variabel yang diserap oleh barang yang ditransfer,
dan
b. Full (absorption) cost, yaitu akumulasi variable cost dan fixed cost yang diserap oleh
barang yang ditransfer.
c. Dapat pula cost ditambah dengan mark up. Contoh penggunaan variable costs sebagai dasar
penetapan harga transfer: Perusahaan sepatu boot memiliki dua divisi produksi yaitu divisi
Sol (divisi yang menghasilkan sol sepatu) dan divisi Boot, yaitu divisi yang menghasilkan
sepatu boot dan membeli sol sepatu dari divisi sol.
Tabel 1.2 Variable Cost sebagai Dasar Penetapan Harga Transfer
Divisi Sol (Divisi Penjual Divisi Boot (Divisi Pembeli
Selling price of sol Rp 11.000 Selling price of sepatu boot Rp 90.000
Varible cost per sol (11.000) Variable cost of manufacturing (35.000)
sepatu boots (tidak termasuk sol)
Cost (harga beli) per sol dari (11.000)
divisi sol
Contribution Rp 0 Contribution Margin per unit Rp 44.000
margin per unit sol sepatu boot
Total Contribution Margin adalah Rp 0+Rp 44.000 = Rp 44.000
MODUL DARING AKUNTANSI MANAJEMEN 12