Page 2 - 5491-19738-1-PB
P. 2

AKSIOMA:  Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika            ISSN 2089-8703 (Print)
                               Volume 11, No. 3, 2022, 2479-2487                  ISSN 2442-5419 (Online)

                  DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v11i3.5491

                  terhadap sesuatu, tetapi juga bagaimana       –  Rigor,  dimana  pada  level  ini  siswa
                  cara mencari koneksi yang terjadi antara      mampu          menganalisis         dan
                  materi  geometri  dengan  materi  lainnya     membandingkan       berbagai     sistem
                  (Budiarto & Artiono, 2019). Selain itu,       deduktif.
                  dengan  belajar  geometri  siswa  juga              Terkait  pencapaian  level  berpikir
                  dapat  mengembangkan  kemampuan               geometris  tersebut,  siswa  di  jenjang
                  pemecahan     masalah    (Ayuningrum,         sekolah  menengah  pertama  diharapkan
                  2017);  (Fajriah,  2018).  Seperti  yang      mampu  mencapai  level  3  (ordering),
                  disampaikan oleh Van de Walle, Karp,          sedangkan  siswa  di  jenjang  sekolah
                  &     Bay-Williams     (2020)    bahwa        menengah  atas  diharapkan  mampu
                  kemampuan       untuk     memecahkan          mencapai  level  4  (deduction)  (Van  de
                  masalah  merupakan  salah  satu  tujuan       Walle,  Karp,  &  Bay-Williams,  2020).
                  dari dipelajarinya matematika.                Namun      demikian,    kenyataan    di
                        Mengingat             pentingnya        lapangan      menunjukkan        bahwa
                  mempelajari geometri, diharapkan siswa        pencapaian  level  berpikir  geometris
                  dapat  menguasai  materinya  dengan           siswa jenjang sekolah menengah belum
                  baik.  Penguasaan  materi  geometri  oleh     maksimal.      Dalam      penelitiannya,
                  siswa  dapat  dilihat  salah  satunya         Lestariyani,  Ratu,  &  Yunianta  (2014)
                  melalui  pencapaian  level  berpikir          menemukan bahwa 72,73% siswa SMP
                  geometrisnya.       Hoffer       (1981)       yang  menjadi  subjek  penelitiannya
                  menyampaikan  bahwa  terdapat  lima           masih berada di level 1 dan level 2. Hal
                  level    berpikir    geometris    yang        ini juga didukung hasil penelitian Jabar
                  dikemukakan  oleh  van  Hiele.  Masing-       & Noor (2015) yang menemukan bahwa
                  masing level tersusun secara bertingkat       persentase siswa SMP yang berada pada
                  dari level terendah sampai dengan yang        level 2 dalam berpikir geometris masih
                  paling     tinggi    serta    memiliki        dibawah 50%. Hal serupa juga terjadi di
                  karakteristik  yang  berbeda-beda.  Lebih     jenjang sekolah menengah atas, dimana
                  lanjut, disampaikan bahwa kelima level        sebagian  besar  siswa  SMA  yang
                  tersebut  terdiri  atas:  (i)  Level  1  -    menjadi    subjek   penelitian   belum
                  Visualization  atau  Recognition,  dimana     mencapai  level  3  (Rahmatia,  Wibowo,
                  pada  level  ini  siswa  mengenal  dan        & Jannah, 2019); (Amalliyah, Dewi, &
                  mengidentifikasi        bangun-bangun         Dwijanto, 2021).
                  geometris    tertentu   sesuai   dengan             Kurang  optimalnya  pencapaian
                  penampakan  yang  mereka  kenal,  (ii)        level  berpikir  geometris  siswa  dapat
                  Level  2  –  Analysis,  dimana  pada  level   dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah
                  ini  siswa  menganalisis  bangun-bangun       satunya  ialah  penguasaan  materi  oleh
                  dalam  hal  komponen  dan  hubungan  di       guru.  Seperti  yang  diungkapkan  oleh
                  antara  komponen-komponen  ini,  (iii)        Stipek (1998) bahwa penguasaan materi
                  Level 3 – Ordering, dimana pada level         oleh  guru  memiliki  dampak  yang
                  ini siswa secara logis mengurutkan dan        signifikan  terhadap  kinerja  siswa.
                  menghubungkan        sifat-sifat   yang       Dalam  kaitannya  dengan  kinerja  siswa
                  ditemukan      sebelumnya       dengan        dalam     bidang     geometri,    maka
                  memberikan           argumen-argumen          penguasaan  materi  yang  dimaksud
                  informal,  (iv)  Level  4  –  Deduction,      adalah  penguasaan  materi  geometri
                  dimana  pada  level  ini  siswa  dapat        yang ditunjukkan dengan level berpikir
                  menganalisis      dan      menjelaskan        geometris  menurut  van  Hiele.  Dengan
                  hubungan antar bangun, dan (v) Level 5        kata  lain,  guru  atau  calon  guru



                  2480 |
   1   2   3   4   5   6   7