Page 103 - seni teater_BG_KLS_I_Rev
P. 103

Ada juga yang memilih bermain sekolah-sekolahan. Dalam permainan ini,
                        tentu ada yang mendapat peran sebagai guru dan ada pula sebagai peserta didik.
                        Anak yang berperan sebagai guru akan bergaya dan berbicara seperti guru pada

                        umumnya. Sementara itu, anak yang berperan sebagai peserta didik juga akan
                        bergaya dan berbicara layaknya peserta didik pada umumnya.

                            Dalam bermain drama tersebut, anak-anak tidak memerlukan waktu yang lama
                        untuk mempersiapkan skenario. Mereka tidak memerlukan waktu berjam-jam.
                        Mereka hanya berdiskusi beberapa menit untuk menentukan temanya saja, lalu

                        mereka menentukan peran. Contohnya, jika mereka sudah sepakat untuk bermain
                        pentas dengan tema penjual dan pembeli maka mereka harus menentukan peran
                        sebagai penjual atau pembeli.

                            Proses penentuan peran biasanya dilakukan dengan tawar-menawar. Meski
                        kadang muncul perdebatan di antara mereka, tapi setelah mencapai kesepakatan

                        mereka akan bermain dengan kompak. Mereka melakukan improvisasi gerak dan
                        dialog yang penuh dengan respons.

                            Contoh kegiatan tersebut merupakan bagian dari teater anak. Anak-anak
                        cenderung meniru apa yang mereka saksikan. Mereka meniru dengan jujur dan
                        polos. Mereka berusaha meniru dengan tepat. Apa yang mereka lakukan bukanlah
                        karena paksaan. Dengan demikian, pada dasarnya akting bukan sesuatu yang

                        asing bagi anak-anak karena akting adalah sebuah tiruan kehidupan.

                            Kemampuan itulah yang harus dimunculkan oleh guru hingga dapat dimiliki
                        oleh anak secara lebih sadar. Hal ini bertujuan untuk mengasah bakat dan minat
                        anak sejak dini. Akan tetapi, yang lebih penting adalah anak dapat membangun
                        rasa percaya dirinya melalui seni teater ini.







                                                          Ekspresi Wajah

                        Ekspresi adalah hal yang penting untuk memerankan sebuah karakter. Ekspresi
                        wajah atau tubuh dapat menggambarkan suasana batin tokoh. Mengekspresikan

                        wajah harus diimbangi dengan imajinasi agar dapat berekspresi dengan maksimal.
                        Mata adalah pusat ekspresi. Orang yang sedang marah, cinta, benci, dan lain
                        sebagainya akan terpancar dari sorot matanya.










                                                                                                  i
                                                                                                   a

                                                                                               D
                                                                                                u
                                                                                                 n
                                                                                                    T
                                                                                                        e
                                                                                                            9
                                                                                                             1
                                                                                                     e
                                                                                                      a
                                                                                                       t
                                                                                  b I


                                                                                Bab I  Mengenal Dunia Teaterr    91
                                                                                B
                                                                                 a
                                                                                     Me
                                                                                             a
                                                                                              l

                                                                                        n
                                                                                         ge
                                                                                           n
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108