Page 3 - Kumpulan Artikel Rahma
P. 3
Euforia menyambut kurikulum 13 ini begitu luar biasa, tapi bukan berarti tidak ada
gejolak, belum lagi adrenalin eksekutor pendidikan kembali stabil, muncul lagi
kebijakan baru yang dikuatkan dengan surat edaran Mendikbud nomor
179342/MKP/KR/2014 tanggal 5 Desember 2014 yang berisi tentang Implementasi
Kurikulum Terbatas, belum juga familier di telinga para penggiat pendidikan, sudah
disusul dengan system pembelajaran berbasis STEAM.
STEAM(Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) adalah sebuah
sistem pembelajaran yang konon bertujuan mengembangkan keterampilan abad 21
dengan menggunakan Project Based Learning. Bersumber dari Koran Sindo, Sabtu
15 Desember 2018-10.52 WIB dipaparkan bahwa sejatinya K13 itu sudah sesuai
dengan konsep pembelajaran STEAM karena karakteristik STEAM ini sebetulnya
untuk mencapai kompetensi pembelajaran lintas mata pelajaran.
Menurut pengamat pendidikan dari Eduspec, Indra Charismiadji, dunia sudah
mengenal STEAM sejak tahun 2001, Rumusan keterampilan abad ke-21
diperkenalkan pada tahun 2002, namun dinegara kita STEAM baru saja hangat
diperbincangkan.
Dalam pembelajaran STEAM, siswa dituntut untuk mampu menganalisa dan
berpikir kritis dalam mengolah data dan menyelesaikan suatu masalah di kehidupan
sehari-hari. Dilansir oleh https://www.ef.co.id, konsep utama STEAM adalah
praktik sama pentingnya dengan teori, artinya tangan dan otak harus digunakan
secara seimbang untuk belajar. Fitur utama STEAM adalah pusat pembelajaran dari
berbagai subjek berbeda karena STEAM bukan hanya sekedar metode belajar, tapi
juga cara berpikir. Seperti yang kita ketahui Bersama bahwa dunia telah berubah,
begitu mencengangkan, ada banyak hal baru yang begitu menarik sekaligus
mengkhawatirkan, terutama di bidang Pendidikan yang tentunya mampu mengukir
masa depan generasi bangsa serta menjadi sentral bagi perkembangan negara,
seiring dengan terus bermunculannya pekerjaan baru di era digital ini, membuat
para penggiat Pendidikan harus mengkaji ulang strategi pembelajaran, apakah
pengetahuan dan keterampilan yang mereka ajarkan bisa mengikuti perkembangan
jaman. Tidak cukup sampai disitu, ini merupakan PR bagi pemerintah kita dan
semua warga negara untuk terus berinovasi, mengikuti perkembangan jaman dan
menerima serta mendukung perubahan-perubahan yang terjadi, karena di era ini