Page 6 - MODUL PEMBELAJARAN FISIKA KELAS XI_SUHU
P. 6

volume gas berubah karena perubahan suhu. Hambatan (resistansi) listrik dari kawat logam
                       meningkat dengan meningkatnya suhu kawat (lihat Topik 9.3). Pada termokopel, salah satu
                       ujung dari masing-masing kawat logam yang berbeda jenis digabungkan, sedangkan  kedua
                       ujung yang lain dihubungkan ke terminal voltmeter yang sensitif. Sebuah ggl dihasilkan dan
                       hasil  pengukuran  menggunakan  voltmeter  tergantung  pada  suhu  kabel  yang  digabungkan
                       (Gambar 9.2). Semua sifat yang disebutkan di atas dapat digunakan untuk mengukur suhu
                       dalam berbagai jenis termometer. Hubungan antara sifat fisis yang diukur dan suhu tidak selalu
                       proporsional sehingga kurva kalibrasi harus diperoleh sebelum termometer dapat digunakan
                       untuk mengukur suhu.



               PENGAYAAN


               Termometer  adalah  alat  untuk  mengukur  suhu.  Sifat  fisis  yang  menjadi  dasar  termometer  tertentu
               disebut sifat termometrik (sifat zat yang berubah karena perubahan suhu) dan zat dalam termometer
               yang sifatnya bervariasi terhadap suhu, disebut zat termometrik. Jadi, dalam termometer merkuri yang
               dibuat  dengan  menempatkan  air  raksa  dalam  tabung  kaca  seperti  yang  sudah  kita  kenal,  zat
               termometriknya adalah air raksa dan sifat termometriknya adalah panjang kolom air raksa dalam tabung
               kapiler termometer.

               Ingat bahwa suhu adalah derajat ‘panas’ suatu benda. Mengukur suhu bukan mengukur jumlah energi
               kalor (energi panas).


               Setiap jenis termometer dapat digunakan untuk menetapkan skala suhunya sendiri. Untuk melakukan
               hal ini, fakta bahwa zat berubah wujud (dari padat ke cair atau dari cair ke gas) pada suhu tertentu yang
               nilainya tetap dapat digunakan untuk menentukan suhu referensi yang disebut sebagai titik tetap.

               Dengan mengambil nilai sifat termometrik pada dua titik tetap dan membagi rentang nilai tersebut
               menjadi beberapa ukuran (atau derajat) yang sama, kita dapat mengatur skala suhu empiris untuk sebuah
               termometer (‘Empiris’ berarti ‘diturunkan melalui percobaan’). Jika titik tetap yang digunakan adalah
               titik leleh es (titik es) dan suhu uap di atas air yang sedang mendidih pada tekanan atmosfer (titik uap),
               serta jika kita memilih untuk memiliki seratus derajat yang sama di antara suhu-suhu yang sesuai dengan
               titik-titik tetap ini (masing-masing titik tetap ditetapkan sebagai 0 derajat dan 100 derajat), kita sampai
               pada skala suhu celsius empiris untuk termometer itu. Jika nilai sifat termometrik    adalah     dan    
                                                                                                    
                                                                                                           
               masing-masing  pada  titik es  dan titik  uap,  dan jika sifat memiliki  nilai          pada  suhu  yang  tidak
               diketahui, maka suhu θ yang tidak diketahui pada skala suhu celsius adalah:
                                                         100 (   −      
                                                                 
                                                        =
                                                              −      
                                                              
               Persamaan ini diilustrasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 1.3.

               Penting  untuk  disadari  bahwa  pilihan  zat  termometrik  dan  sifat  termometrik  yang  berbeda  akan
               menghasilkan skala celsius yang berbeda. Kesepakatan antar skala hanya terjadi pada dua titik tetap.
               Ini terjadi karena perubahan yang terjadi pada sifat mungkin tidak memiliki hubungan linier dengan
               suhu.

               Situasi nilai suhu tergantung pada jenis termometer yang digunakan, jelas tidak memuaskan untuk
               tujuan ilmiah. Termometer dengan gas sebagai zat termometrik memiliki perbedaan skala empiris yang
               nilai kecil. Dalam termometer gas volume konstan (Gambar 1.4), tekanan gas bervolume tetap diukur
               dengan beda ketinggian h digunakan sebagai sifat termometriknya.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11