Page 36 - Geografi SMA Kelas X
P. 36

“Kita ingin jalan yang masuk dalam TNBK sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi, yang berpedoman pada Permen
                 LHK No. 23 Tahun 2019 tentang Jalan Strategis di Kawasan Hutan,” ungkapnya.
                     Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus sudah mengingatkan kepada pihak TNBKDS wilayah Kabupaten Kapuas Hulu,
                 agar pentingnya menjaga kelestarian hutan (baik itu hutan lindung ataupun taman nasional), dan mempertahankan kualitas
                 wilayah ini, di tengah­tengah kepentingan pembangunan jalan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
                     “Kami mengapresiasi kerja sama lintas sektoral antara semua pihak seperti Pemerintah Kapuas Hulu, Kemen PUPERA,
                 BBTNBKDS Kemen LHK, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat sehingga terwujudnya pembangunan jalan ini,” ujarnya.
                     Ditambahkannya, dalam hal menjaga kelestarian hutan, pentingnya upaya pengamanan dan perlindungan hutan
                 dari ancaman kerusakan hutan di sepanjang jalan paralel. “Hal ini harus dilakukan secara terpadu dan bersama­sama,”
                 ungkapnya.
                     Kegiatan pembangunan jalan Nanga Era yang berbatasan Provinsi Kaltim, sedang berlangsung berupa penurunan
                 grade sepanjang 17,177 km dan pembangunan 12 buah jembatan. Pembangunan jalan ruas ini masuk dalam pelaksanaan
                 proyek strategis nasional, dengan target tahun 2024 bisa selesai.
                     Pembangunan jalan paralel perbatasan Ruas Nanga Era­Batas Kalimantan Timur sepanjang 157 km, 45,88 km di
                 antaranya berada di dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.

                 Sumber: https://bit.ly/3icShQQ


                                                              9.  Konsep Morfologi

                                                              Konsep morfologi merupakan bentukan permukaan
                                                              muka bumi sebagai  hasil  proses geologi, baik  berupa
                                                              eksogen maupun endogen. Morfologi atau relief muka
                                                              bumi dapat dibedakan menjadi relief daratan dan relief
                                                              dasar laut. Contoh relief daratan adalah dataran tinggi,
                                                              dataran rendah, pantai, gunung, lembah, perbukitan,
                                                              sungai, dan  sebagainya. Contoh  morfologi  atau relief
                                                              dasar lautan adalah paparan benua, lereng benua, palung,
                                                              lubuk, ambang, dan gunung laut.


               Sumber: https://bit.ly/3hG2Xal                 10.Konsep Pola
               Gambar 1.18 Gunung laut
                                                              Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau
                                                              persebaran  fenomena di  permukaan bumi.  Fenomena
                                                              ter sebut, baik yang bersifat alami seperti aliran sungai,
                                                              perse baran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan
                                                              maupun yang bersifat fenomena sosial budaya seperti
                                                              per mukiman,  persebaran,  mata  pencarian,  dan  jenis
                                                              perumahan tempat tinggal penduduk.
                                                                  Geografi mempelajari pola­pola bentuk dan perse­
                                                              baran fenomena, memahami arti, serta berusaha untuk
                                                              meman faatkannya. Apabila mungkin, hal itu juga
                                                              mengin ventarisasi atau memodifikasi pola­pola guna

                                                              menda patkan manfaat yang lebih besar. Contohnya
                                                              adalah pola aliran sungai seringkali terkait dengan jenis
                                                              batuan  dan  struktur geologinya serta pemanfaatannya.
                                                              Demikian  juga dengan pola permukiman yang terkait

               Sumber: https://bit.ly/3GdXlP6                 dengan sungai, jalan, dan bentuk lahannya.
               Gambar 1.19 Pola permukiman merupakan contoh konsep pola



               22          IPS Geografi Kelas X
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41