Page 59 - Pendidikan Pancasila SMA Kelas XI
P. 59

proses penemuan Indonesia sebagai kode kebangsaan   (20 Mei) diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional,
                    bersama (civic nationalism) yang dikukuhkan melalui   sangatlah masuk akal tonggak perumusan Pancasila (1 Juni)
                    peristiwa Sumpah Pemuda. Fase perumusan dimulai pada   sebagai Hari Lahir Pancasila. Apalagi, tanggal 18 Agustus
                    masa persidangan pertama BPUPK dengan Pidato Sukarno   telah ditetapkan sebagai Hari Konstitusi. Di luar perkara
                    (1 Juni) sebagai mahkotanya yang memunculkan istilah   Hari Lahir Pancasila, yang lebih penting esensi Pancasila itu
                    Pancasila; yang digodok melalui pembentukan Panitia   sendiri. Di dalam pidato tanggal 1 Juni, Bung Karno menye-
                    Sembilan yang menyempurnakan rumusan Pancasila   but Pancasila itu dengan istilah philosophische grondslag
                    dari Pidato Sukarno dalam versi Piagam Jakarta (yang   (dasar filsafat) dan weltanschauung (pandangan hidup).
                    mengandung tujuh kata). Fase pengesahan dimulai sejak   Filsafat berkonotasi sebagai pemikiran saintifik dan
                    tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan penetapan   rasional dengan klaim validitas universalnya. Pandangan
                    UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara.    hidup berkonotasi sebagai pandangan yang relatif lebih
                        Setiap fase konseptualisasi Pancasila itu melibatkan   personal, eksistensial, dan historis. Untuk menjadi pandangan
                    partisipasi berbagai unsur dan golongan. Meski demikian,   hidup, pemikiran filsafat harus dijadikan sikap dan pendirian
                    tak bisa dipungkiri bahwa dalam karya bersama itu ada   hidup orang/komunitas. Untuk jadi filsafat, pandangan
                    individu-individu yang memainkan peranan penting. Dalam   hidup itu perlu diteoretisasikan dan disistematisasikan.
                    hal ini, individu dengan peranan yang paling menonjol   Kelemahan pembumian Pancasila disebabkan ketidak-
                    ialah Sukarno.                                   mampuan kita mengaktualisasikan Pancasila, baik sebagai
                        Dalam lintasan panjang proses konseptualisasi Pan-  filsafat dan pandangan hidup. Penataran dan sosialisasi
                    casila itu, dapat dikatakan bahwa tanggal 1 Juni merupakan   Pancasila selama ini berhenti sebagai butir-butir hafalan,
                    hari kelahiran Pancasila. Pada hari itulah, rumusan lima   tanpa kesanggupan mengembangkan epistemologi
                    prinsip dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa   Pancasila sebagai paradigma ilmu (filsafat).
                    mulai menemukan bentuk awalnya dan istilah Pancasila pun   Parahnya lagi, berbagai wacana Pancasila dalam ling-
                    mulai disebut sebagai namanya. Setelah itu, nama dan lima   kungan pengetahuan itu pun gagal kita budayakan sebagai
                    prinsip Pancasila tersebut tidak mengalami penambahan   pendirian hidup dalam aksiologi kebangsaan dan kenega-
                    atau pengurangan, kecuali dilakukan penyempurnaan atas   raan, baik dalam kerangka perumusan perundangan dan
                    tata urut dan bobot substantif redaksionalnya. Meskipun   kebijakan negara maupun dalam perilaku penyelenggara
                    demikian, untuk diterima sebagai dasar negara, rumusan   dan warga negara. Akibatnya, Pancasila menjadi miskin
                    Pancasila 1 Juni itu perlu dikonsolidasi dengan mendapat-  teori, miskin perbuatan; tidak ada integritas antara ucapan
                    kan persetujuan kolektif melalui perumusan Piagam Jakarta   dan tindakan. Menjadikan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila
                    (22 Juni) dan akhirnya mengalami perumusan final lewat   tidak boleh menambah seremonial pepesan kosong. Ini
                    proses pengesahan konstitusional pada tanggal 18 Agustus.   harus menjadi momentum memperkuat komitmen bangsa
                    Oleh karena itu, rumusan Pancasila sebagai dasar negara   Indonesia untuk menjadikan Pancasila sungguh-sungguh
                    yang secara konstitusional mengikat kehidupan kebangsaan   menjadi falsafah dan pendirian hidup bangsa. Hanya dengan
                    dan kenegaraan bukanlah rumusan Pancasila versi 1 Juni   cara itulah, kesaktian Pancasila bisa terbukti.
                    atau 22 Juni, melainkan versi 18 Agustus 1945.   Sumber: https://bit.ly/3t5bPJQ
                        Bila kelahiran Ki Hajar Dewantara (2 Mei) diperingati
                    sebagai Hari Pendidikan Nasional; kelahiran Budi Utomo


                   1.  Pada perumusan Pancasila (1 Juni 1945), Ir. Sukarno         Sumpah Pemuda
                       berpidato dan mengemukakan rumusan dasar negara.         Kongres Pemuda II
                       Dalam pidatonya, Pancasila dirumuskan sebagai ….        Pembentukan KNIP
                       A.  ideologi besar dunia dan dasar negara     3.  Sikap dan tindakan penyelenggara negara yang berbeda
                       B.  sistesis ideologi dunia dan dasar negara      antara ucapan dan perbuatan dan pembuatan regulasi
                       C.  dasar filsafat negara dan pandangan hidup     yang mementingkan kelompok tertentu menyebabkan
                       D.  pandangan hidup dan dasar filsafat negara     gagalnya pembudayaan Pancasila sebagai pandangan
                       E.   hasil pemikiran mendalam dan dasar negara    hidup bangsa dan negara. Apakah kalian setuju dengan
                   2.  Berikut kegiatan yang dilakukan pada masa pembuahan   pernyataan tersebut? Berilah tanda centang (√) pada
                       dalam lintasan penemuan gagasan dasar negara      pilihan kalian.
                       dan penegasan rumusan kebangsaan. Berilah tanda         Setuju
                       centang (√) pada pilihan kalian!                     Tidak setuju
                           Sidang PPKI                                   Jelaskan alasan kalian!
                           Sidang BPUPK







                                                                              Bab I  Menerapkan Sila-Sila Pancasila  45
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64