Page 33 - Sejarah Peradaban Islam
P. 33

mengembangkan elemen-elemen positif, sedangkan elemen negatif
                 dapat menjadi sebuah pengalaman dalam bidang peradaban jangan
                 sampai kembali terulang. Di era global ini dituntut adanya peradaban
                 yang mampu think international and act nationally.
                     Dalam sejarah peradaban Islam terdapat elemen positif, misalnya
                 nilai-nilai sangat penting untuk dikembangkan dalam modernitas, tanpa
                 nilai-nilai tersebut modernitas akan anarkis dan tidak menghiraukan
                 hak-hak  asasi  manusia.  Demikian  pula  sebaliknya,  banyak  nilai
                 luhur dari sejarah peradaban Islam di zaman modern ini tidak akan
                 berdaya dan hanya menjadi dongeng pengantar tidur belaka. Misalnya
                 keluhuran dan kearifan Abu Bakar dalam memimpin negara yang bebas
                 dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan menyingkirkan
                 duri kecil di jalan adalah bernilai sangat luhur dan diyakini dapat
                 memasukkan seseorang ke surga. Namun, pada zaman modern yang
                 sarat dengan cinta kehidupan dunia ini, hal tersebut bagaikan hembusan
                 moral di tengah padang pasir tanpa  penghuni.
                                                               13
                     Dengan demikian, sejarah peradaban Islam erat kaitannya dengan
                 beberapa ilmu, antara lain geografi, sosiologi, antropologi, analogi dan
                 ilmu sejarah.


                 1.  Geografi
                 Peristiwa sejarah memiliki lingkup ruang dan waktu, dalam konteks
                 ruang dimensi geografi sangat penting. Bahkan dalam konteks perluasan
                 wilayah kekuasaan dan penyebaran suatu agama tidak mungkin dapat
                 dijelaskan dengan baik, jika tidak mengetahui geografinya.

                     Fenomena geografis yang beraneka ragam berpengaruh besar
                 terhadap manusia dan sejarahnya. Misalnya Mesopotamia, Babilonia,
                 dan Mesir masuk dalam peradaban potamis (sungai) berdasar pertanian
                 dan  pelayaran  sungai;  Yunani  dan  Romawi  termasuk  peradaban
                 thalasis (lautan Tengah) dengan pelayaran dan perdagangan yang luas.
                 Eropa Barat sejak abad ke-15 berkembang menjadi peradaban oceanis





                 13   Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21, Yogyakarta: Safira
                     Insania Pers, 2003, hlm. 127.

                             Bab  1  Pengertian  Sejarah  dan  Metode  Sejarah  Peradaban  Islam   9
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38