Page 33 - Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VIII
P. 33

c.  Periode Ketiga
                      Pada periode ini, Daulah Abbasiyah dimulai tahun 334–467 H/946–1075 M atau sejak
                      berdirinya Dinasti Buwaihiyah sampai masuknya Dinasti Seljuk ke Bagdad. Periode ini
                      disebut periode pengaruh Persia kedua. Disebut demikian karena pada waktu itu sebuah
                      golongan dari bangsa Persia berperan penting dalam pemerintahan Daulah Abbasiyah,
                      yaitu  Dinasti Buwaihiyah.  Para  khalifah  Daulah  Abbasiyah  pada  periode ketiga adalah
                      sebagai berikut.
                      1)  Al-Muthi’ (334–363 H/946–974 M)
                      2)  At-Tha’i (363–381 H/974–991 M)
                      3)  Al-Qadir (381–422 H/991–1031 M)
                      4)  Al-Qa’im (422–467 H/1031–1075 M)
                          Pada masa ini kondisi politik sering tidak stabil. Hal ini disebabkan adanya perebutan
                      jabatan Amir Al-Umar (panglima tentara) di antara para penguasa Dinasti Buwaihiyah. Pada
                      masa ini, para khalifah bahkan kehilangan legitimasi keagamaannya. Posisi mereka sebagai
                      khatib salat Jumat diserahkan kepada orang-orang Dinasti Buwaihiyah. Hal itu disebabkan
                      Dinasti Buwaihiyah menganut aliran Syiah, sedangkan Daulah Abbasiyah menganut aliran
                      Sunni.

                      d.  Periode Keempat
                      Pada periode ini, Daulah Abbasiyah dimulai tahun 467–622 H/1075–1225 M atau sejak
                      masuknya Dinasti Seljuk di Bagdad. Periode ini disebut periode pengaruh bangsa Turki
                      kedua, disebut demikian karena pada waktu itu sebuah golongan dari bangsa Turki berperan
                      penting dalam pemerintahan Daulah Abbasiyah, yakni Dinasti Seljuk. Khalifah Daulah
                      Abbasiyah pada periode keempat adalah sebagai berikut.
                      1)  Al-Muqtadi (467–487 H/1075–1094 M)
                      2)  Al-Mustazhir (487–512 H/1094–1118 M)
                      3)  Al-Mustarsyid (512–529 H/1118–1135 M)
                      4)  Al-Rasyid (529–530 H/1135–1136 M)
                      5)  Al-Muqtafi (530–555 H/1136–1160 M)
                      6)  Al-Mustanjid (555–566 H/1160–1171 M)
                      7)  Al-Mustadi (566–575 H/1171–1180 M)
                      8)  An-Nashir (575–622 H/1180–1225 M)
                          Pada masa Khalifah An-Nashir berhasil membentuk tentara yang kuat. Pada masa
                      pemerintahannya ini pula Dinasti Seljuk mengalami kehancuran. Mereka dihancurkan oleh
                      Khawarizm Syah pada tahun 1195 M. Setelah itu, para khalifah Daulah Abbasiyah memiliki
                      kekuasaan penuh dalam bidang politik dan keagamaan. Hanya wilayah kekuasaannya tidak
                      sebesar masa sebelumnya, yaitu hanya meliputi wilayah Irak dan sekitarnya.

                      e.  Periode Kelima
                      Periode ini, Daulah Abbasiyah dimulai tahun (622–656 H/1225–1258 M) dan tidak
                      lagi dipengaruhi oleh pihak manapun. Akan tetapi, kekuatan politik dan militer Daulah



                                                                                                  13
                                                Bab I Sejarah Peradaban Islam pada Masa Daulah Abbasiyah  13
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38