Page 34 - Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VIII
P. 34

Abbasiyah sudah lemah sehingga kekuasaan mereka tinggal meliputi wilayah Irak dan
                   sekitarnya saja.
                       Daulah Abbasiyah runtuh pada tahun 1258 M karena serangan tentara Mongol yang
                   dipimpin oleh Hulagu Khan. Khalifah Daulah Abbasiyah pada periode kelima adalah
                   sebagai berikut.
                   1)  Az-Zahir (622–623 H/1225–1226 M)
                   2)  Al-Mustanshir (623–640 H/1226–1242 M)
                   3)  Al-Musta’shim (640–656 H/1242–1258 M)
                       Dari ke-37 khalifah ini, setidaknya terdapat tiga khalifah yang menonjol, yaitu Abu
                   Ja’far Al-Mansur, Harun Ar-Rasyid, dan Abdullah Al-Ma’mun. Dari ketiga khalifah yang
                   menonjol ini, khalifah yang terkenal dari Dinasti Abbasiyah adalah Harun Ar-Rasyid.
                   2.  Pemindahan Ibu Kota ke Bagdad

                   Abu Abbas As-Saffah adalah khalifah pertama Bani Abbasiyah. Dia memimpin pemerin-
                   tahannya hanya singkat (750–754 M). Penggantinya Abu Ja’far Al-Mansur melakukan
                   terobosan untuk menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu dengan membangun kota
                   baru yang bernama Bagdad di tepi Sungai Tigris, Irak pada tahun 762 Masehi. Al-Mansur
                   memilih Bagdad sebagai ibu kota baru karena beberapa alasan, antara lain sebagai berikut.
                   a.  Bagdad memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan Iran yang merupakan basis ke-
                       kuatan Abbasiyah.
                   b.  Baghad memiliki tanah yang subur, cuaca yang sejuk, dan sumber air yang melimpah
                       dari Sungai Tigris dan Eufrat.
                   c.  Bagdad memiliki jarak yang cukup jauh dari Damaskus, Kufah, dan Basrah, yang masih
                       dipengaruhi oleh lawan politik Abbasiyah, yaitu Bani Umayyah.
                   d.  Bagdad memiliki bentuk yang bundar, yang melambangkan kesempurnaan dan
                       keagungan Islam.
                       Pemindahan pusat pemerintahan Bani Abbasiyah ke Bagdad berdampak positif bagi
                   perkembangan peradaban Islam. Bagdad menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, seni,
                   dan perdagangan, yang menarik banyak ulama, sastrawan, arsitek, dan pedagang dari
                   berbagai daerah. Bagdad juga menjadi tempat lahirnya banyak karya-karya seperti sastra,
                   filsafat, matematika, astronomi, kedokteran, dan teknologi, yang menginspirasi dunia
                   hingga saat ini. Bagdad juga menjadi saksi sejarah dari berbagai peristiwa penting, seperti
                   Pemberontakan Alid, Pembantaian Barmakid, Penaklukan Mongol, dan lain-lain.
                     Khazanah


                     Bagdad merupakan kota yang didirikan oleh Khalifah Al-Mansur dari Daulah Abbasiyah. Selain
                     sejarah yang penting, Bagdad juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam. Pada masa
                     Daulah Abbasiyah, kota ini mencapai masa keemasannya dan dikenal dengan julukan "Negeri
                     1001 Malam". Sekarang ini, Bagdad merupakan ibu kota dari negara Irak. Bagdad terletak di
                     tepi Sungai Tigris atau 530 km dari hulu Teluk Persia.




                     14      Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VIII
                     14
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39