Page 32 - Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VIII
P. 32

6)  Abu Musa Al-Amin (809–813 M)
                   7)  Abu Abbas Al-Ma’mun (813–833 M)
                   8)  Abu Ishaq Al-Mu'tashim (833–842 M)
                   9)  Abu Ja'far Al-Watsiq (842–847 M)
                       Periode pertama menjadi masa keemasan dan kejayaan Daulah Abbasiyah. Walaupun
                   demikian, bibit kemunduran Daulah Abbasiyah sudah muncul pada periode ini, yaitu ketika
                   terjadi perang saudara antara Al-Amin dengan Al-Ma’mun. Khalifah Al-Watsiq merupakan
                   khalifah terakhir pada periode pertama, kebijakannya yang paling menentukan adalah
                   dengan mengangkat seorang perwira Turki bernama Asyam sebagai wakilnya. Hal itu sangat
                   menguntungkan orang-orang Turki dan merugikan posisi orang-orang Arab. Pada masa itu,
                   terjadi pemberontakan orang suci yang bernama Ahmad bin Nasr di Bagdad. Ia menentang
                   penindasan penguasa Daulah Abbasiyah terhadap kaum non-Muktazilah. Ahmad bin Nasr
                   berhasil ditangkap, diadili dengan tuduhan melakukan bidah, dan dihukum mati.

                   b.  Periode Kedua
                   Pada periode ini, Daulah Abbasiyah dimulai tahun 232–334 H/847–946 M atau sejak
                   Khalifah Al-Mutawakkil sampai berdirinya Dinasti Buwaihiyah di Bagdad. Periode ini
                   disebut periode pengaruh Turki pertama. Disebut demikian karena tentara Turki yang
                   menjadi tentara Daulah Abbasiyah sangat mendominasi pemerintahan. Para khalifah
                   Daulah Abbasiyah pada periode kedua adalah sebagai berikut.
                   1)  Al-Mutawakkil (232–247 H/847–861 M)

                   2)  Al-Muntashir (247–248 H/861–862 M)
                   3)  Al-Mus’tain (248–252 H/862–866 M)
                   4)  Al-Mu’tazz (252–255 H/866–869 M)
                   5)  Al-Muhtadi (255–256 H/869–870 M)
                   6)  Al-Mu’tamid (256–279 H/870–892 M)
                   7)  Al-Mu’tadhid (279–289 H/892–902 M)

                   8)  Al-Muktafi (289–295 H/902–908 M)
                   9)  Al-Muqtadir (295–320 H/908–932 M)
                   10)  Al-Qahir (320–322 H/932–934 M)
                   11)  Ar-Radhi (322–329 H/934–941 M)
                   12)  Al-Muttaqi (329–333 H/941–945 M)
                   13)  Al-Mustakfi (333–334 H/945–946 M)
                       Pada masa ini, khalifah hanya menjadi simbol di Istana Bagdad. Orang-orang Turki
                   berbuat sekehendak hati dan bahkan ikut campur tangan dalam pergantian khalifah. Mulai
                   periode kedua sampai periode keempat, peran politik khalifah bisa dikatakan hilang.
                   Mereka mereka hanya menjadi simbol keagamaan bagi para pejabat negara dengan memberi
                   konfirmasi keagamaan bagi setiap kebijakan yang diambil oleh mereka.



                     12      Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VIII
                     12
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37