Page 27 - Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VIII
P. 27
Revolusi ini didukung oleh berbagai kelompok yang tidak puas dengan kebijakan dan
perlakuan Daulah Umayyah, terutama terhadap orang-orang non-Arab yang masuk Islam.
Revolusi ini berhasil mengakhiri kekuasaan Umayyah di sebagian besar wilayahnya, kecuali
di Spanyol, di mana berdiri Keamiran Kordoba. Revolusi ini menandai berkuasanya Daulah
Bani Abbasiyah menggantikan Daulah Bani Umayyah.
Asesmen Formatif 1.1
Kerjakan tugas berikut secara mandiri!
1. Mengapa terjadi pemberontakan terhadap Daulah Umayyah?
2. Apa yang kalian ketahui tentang Daulah Abbasiyah?
3. Sebutkan dan jelaskan kelompok-kelompok yang membantu berdirinya Daulah Abbasiyah!
Tuliskan jawaban kalian di buku tugas!
4. Terbentuknya Daulah Abbasiyah
Latar belakang terbentuknya Daulah Abbasiyah tidak lepas dari kekecewaan kepada
pemerintahan Bani Umayyah. Daulah ini didirikan oleh Abu Abbas As-Saffah. As-Saffah
berarti penumpah darah, ia diberi gelar ini karena memiliki kemauan yang keras dan tidak
segan-segan untuk menumpahkan darah guna mewujudkan keinginannya. Pemerintahan
Islam masa Daulah Abbasiyah merupakan periodisasi perkembangan Islam yang keempat
setelah masa Rasulullah saw., masa Khulafaurasyidin, dan masa Daulah Umayyah. Langkah-
langkah Bani Abbasiyah untuk mendirikan Daulah Bani Abbasiyah, di antaranya sebagai
berikut.
a. Membentuk gerakan di bawah tanah dengan melakukan propaganda (menyusun
kekuatan secara diam-diam) dengan tokohnya, antara lain Muhammad Al-Abbas,
Ibrahim Al-Imam, dan Abu Muslim Al-Khurasani. Dari ketiga tokoh propaganda
tesebut, Abu Muslim Al-Khurasani merupakan propagandis yang paling sukses dan
terkenal.
b. Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Bani Abbasiyah tidak memperlihat-
kan sikap bermusuhan dengan Daulah Umayyah atau siapa pun.
c. Menggunakan nama Daulah Hasyim (Ahlu Bait). Hal ini dimaksudkan agar mendapat
simpati umat dan dukungan dari kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib (Syiah).
d. Menjadikan Khurasan sebagai pusat kegiatan gerakan Bani Abbasiyah yang dipimpin
oleh Abu Muslim Al-Khurasani.
Strategi ini ternyata berhasil menghimpun kekuatan besar dan dahsyat yang tidak bisa
dibendung lagi oleh golongan mana pun juga. Dalam perjuangannya untuk mendirikan
Daulah Abbasiyah, para tokoh pendiri Daulah ini menerapkan cara kepemimpinan yang
bersifat kolektif kolegial, namun tertutup dengan gerakan bawah tanah. Para tokoh pendiri
Daulah Abbasiyah menetapkan tiga kota sebagai pusat kegiatan, yaitu Humaymah sebagai
Bab I Sejarah Peradaban Islam pada Masa Daulah Abbasiyah 7 7

