Page 13 - Ilmu Negara
P. 13
Bab 1
PENDAHULUAN
ABSTRAKSI
Ilmu Negara merupakan cabang ilmu hukum yang bersifat teoretis dan abstrak,
berfungsi sebagai pengantar untuk memahami konsep-konsep dasar
mengenai negara. Ia membahas pengertian dan sendi-sendi pokok kenegaraan
yang berlaku secara umum dan universal, terlepas dari waktu dan tempat.
Berbeda dengan hukum tata negara dan hukum administrasi negara yang
bersifat konkret dan aplikatif, ilmu negara bertujuan memberikan kerangka
konseptual yang menjadi dasar pemikiran dalam studi-studi hukum lain
yang berkaitan dengan negara. Perkembangan ilmu negara di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh tradisi hukum Eropa Barat, khususnya pemikiran
dari sarjana-sarjana seperti Georg Jellinek dan Hans Kelsen. Georg Jellinek
dianggap sebagai Bapak Ilmu Negara karena keberhasilannya menyusun
ilmu negara secara sistematis dalam karyanya Allgemeine Staatslehre. Ia
memperkenalkan teori dua segi (zweiseiten theorie) yang memandang negara dari
sisi sosiologis dan yuridis. Sebaliknya, Hans Kelsen mengkritik pendekatan ini
dan memperkenalkan teori hukum murni (reine rechtslehre) yang hanya melihat
negara dari sudut pandang hukum. Kelsen mengembangkan teori hierarki
hukum yang dikenal dengan nama stufenbautheorie, yaitu norma-norma hukum
tersusun secara bertingkat dimulai dari norma konkret hingga ke norma dasar
(grundnorm). Meskipun pendekatan Kelsen menuai kritik karena dianggap
terlalu formalistis dan mengabaikan aspek keadilan dan realitas sosial,
teorinya tetap memberikan kontribusi besar dalam pemikiran hukum
modern, terutama dalam sistem hukum yang terstruktur dan rasional.
Melalui pengaruh kedua tokoh besar ini, ilmu negara berkembang sebagai
fondasi konseptual penting dalam memahami dinamika kenegaraan dan
sistem hukum yang berlaku, termasuk dalam konteks Negara Indonesia yang
masih terus berproses dalam menemukan bentuk ideal teoritis dan praktisnya.
Bab 1 Pendahuluan 1

