Page 8 - Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Edisi Kedua
P. 8
vi
Pertama, bagian tulisan tentang sekilas perkembangan HAKI
di Indonesia yang selama ini penulis bagikan sebagai bahan perku
liahan di Sekolah Pascasarjana Fakultas Hukum UGM. Sudah barang
tentu, dengan beberapa perbaikan dan penambahan di dalamnya.
Selain itu, juga bagian dari disertasi tentang pelisensian wajib yang
dahulu disusun penulis dan kini dilebur dalam isi buku ini. Bagian
tersebut dijadikan bab tersendiri, tetapi mengambil bagian pokok
dari materi penelitian saja. Itu pun dengan penyesuaian struktur
serta sistematikanya. Penuturannya juga disesuaikan dengan gaya
bahasa dan format penulisan, agar sesuai dengan fungsinya sebagai
bagian dari buku ini.
Kedua, khusus mengenai isi Bab IV tentang pembangunan
sistem nasional di bidang HAKI, Bab V tentang TRIPs berikut
perkembangannya, dan Bab VII tentang isuisu baru di sekitar HAKI
dan perkembangannya, diuraikan berdasar pengalaman langsung
penulis sendiri, baik selaku Sekretaris/Pelaksana Harian Tim Keppres
34 maupun selaku Ketua Perunding TRIPs dalam delegasi RI untuk
perundingan Putaran Uruguay GATT/WTO 1987–1994, dan penga
matan sesudahnya. Karenanya, kalaupun ada nuansa subjektif dalam
pengantaran pemahaman terhadap konsepsi dasar, hal itu tidak
terelakkan. Sudut pandang penulis yang larut dalam pembangunan
sistem sedari awal, termasuk keterlibatannya dalam merundingkan
soal HAKI ini dalam berbagai fora multilateral, bilateral, maupun
regional, harus diakui ada di situ.
Sesuai dengan judul, isi buku ini lebih pada halhal yang bersifat
dasar sekitar konsepsi HAKI. Lebih memberikan pemahaman pada
basic notions of intellectual property rights itu sendiri. Aspek yang lebih
rinci dan teknis ada dalam tubuh dan perkembangan tiap jenis HAKI
yang bersangkutan. Pengenalan dan penguasaan tiap jenis HAKI
tersebut secara lebih mendalam dapat diikuti melalui mata perku
liahan yang diberikan untuk tiap jenis HAKI yang bersangkutan dan
dalam masingmasing peraturan perundangundangan yang meng
aturnya.