Page 27 - Akidah Akhlak MA Kelas XI
P. 27
peristiwa pembunuhan Usman bin Affan yang dikenal sebagai al-fitnah al-kubra (fitnah
besar). Peristiwa ini memicu polarisasi masyarakat dan agama Islam di berbagai bidang,
termasuk politik, sosial, dan paham keagamaan.
Perkembangan ilmu kalam selama periode tertentu menggambarkan perjalanan
pemikiran dan perdebatan yang berkaitan dengan konsep-konsep teologis dan filosofis
dalam Islam. Terdapat beberapa pendapat terkait dengan pembagian periode perkembangan
ilmu kalam yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut adalah perkembangan ilmu kalam
menurut Harun Nasution.
1. Periode Awal (Abad ke-8 hingga Abad ke-10 Masehi)
Periode awal ilmu kalam yang berlangsung sekitar abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi
merupakan masa yang penting dalam sejarah intelektual Islam. Pada periode ini, muncul
berbagai perdebatan dalam upaya memahami akidah atau keyakinan dalam Islam. Tokoh
utama dalam periode ini adalah Imam Al-Asy'ari. Beliau dianggap sebagai pendiri aliran
utama dalam ilmu kalam, yaitu Asyariyah.
Selama periode ini, terjadi pula interaksi yang intens antara pemikiran Islam dengan
tradisi intelektual lainnya, terutama dengan pemikiran Yunani dan Persia. Hal ini tercermin
dalam upaya untuk menggabungkan ajaran Islam dengan warisan intelektual dari budaya
lain, seperti yang dilakukan oleh para pemikir seperti Al-Kindi dan Al-Farabi. Mereka
mencoba menggabungkan filsafat Yunani dengan ajaran Islam.
Periode awal ilmu kalam memberikan kontribusi penting dalam merumuskan kerangka
pemikiran teologis Islam yang kemudian menjadi dasar bagi perkembangan ilmu kalam
di masa selanjutnya. Diskusi-diskusi filosofis dan teologis yang terjadi selama periode ini
membentuk fondasi penting bagi pemahaman tentang akidah Islam yang terus memengaruhi
pemikiran dan kehidupan umat Islam hingga saat ini.
2. Periode Pasca-Awal (Abad ke-11 hingga Abad ke-12 Masehi)
Periode pasca-awal ilmu kalam, yang berlangsung sekitar abad ke-11 hingga abad ke-
12 Masehi, menandai tahap penting dalam sejarah perkembangan ilmu kalam. Pada
periode ini, muncul upaya yang signifikan untuk menggabungkan pemikiran filosofis dan
tradisi keagamaan dalam ilmu kalam. Salah satu tokoh sentral dalam periode ini adalah
Al-Ghazali, yang terkenal dengan karyanya yang monumental, “Tahafut al-Falasifah”
(Kerancuan Para Filsuf). Dalam karyanya ini, Al-Ghazali mengkritik para filsuf, terutama
Ibnu Sina dan Al-Farabi.
Selain itu, periode pasca-awal ilmu kalam juga ditandai dengan upaya untuk me-
nyeimbangkan antara akal dan wahyu, atau antara pemikiran rasionalis dengan tradisi
keagamaan. Al-Ghazali berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara dua aliran pe-
mikiran yang terpisah, yaitu aliran falsafah dan aliran ilmu kalam. Dengan menegaskan
keutamaan wahyu dan kebijaksanaan ilahi, Al-Ghazali mengemukakan bahwa pemaha-
man agama tidak selalu dapat dicapai melalui akal manusia semata.
Bab I Ilmu Kalam 7

