Page 28 - Akidah Akhlak MA Kelas XI
P. 28

3.  Periode Klasik (Abad ke-13 hingga Abad ke-15 Masehi)

                   Periode klasik ilmu kalam, yang berlangsung dari abad ke-13 hingga abad ke-15 Masehi,
                   ditandai dengan pengembangan dan perumusan lebih lanjut dari argumen-argumen
                   teologis dan filsafat dalam ilmu kalam. Tokoh-tokoh besar seperti Fakhruddin ar-Razi dan
                   Ibnu Taimiyah memainkan peran penting dalam merumuskan pemikiran ilmu kalam pada
                   masa ini.
                       Fakhruddin ar-Razi misalnya, merupakan seorang pemikir yang sangat produktif, yang
                   menulis banyak karya tentang teologi, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Dia berusaha meng-
                   gabungkan pemikiran Aristoteles dengan ajaran Islam, serta mengembangkan argumen-
                   argumen teologis baru untuk membela akidah Islam. Sementara itu, Ibnu Taimiyah dikenal
                   karena sikap kritisnya terhadap beberapa konsep dan praktek dalam tradisi Islam, menolak
                   beberapa ajaran yang dianggapnya bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunah, dan mem-
                   perdebatkan banyak konsep dalam ilmu kalam dengan argumen-argumen yang kuat.

                   4.  Periode Modern (Abad ke-19 hingga Sekarang)

                   Periode modern dalam perkembangan ilmu kalam, yang dimulai sekitar abad ke-19 hingga
                   saat ini, menandai fase penting dalam evolusi pemikiran Islam. Pada periode ini, ilmu
                   kalam menghadapi tantangan baru sebagai tanggapan terhadap modernitas, globalisasi,
                   dan perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Salah satu tantangan utama adalah
                   munculnya pemikiran sekuler, ilmu pengetahuan modern, dan perubahan sosial-politik
                   yang signifikan di dunia muslim.
                       Sebagai  tanggapan  terhadap  tantangan  ini,  pemikir-pemikir  modern  dalam  ilmu
                   kalam mulai menafsirkan dan memperbarui konsep-konsep tradisional agar sesuai dengan
                   konteks zaman mereka. Mereka mencoba untuk menyelaraskan ajaran-ajaran Islam dengan
                   nilai-nilai dan ide-ide yang diperkenalkan oleh modernitas, seperti demokrasi, hak asasi
                   manusia, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini menciptakan dinamika baru dalam
                   diskusi teologis dan filosofis, di mana ada upaya untuk menemukan titik temu antara tradisi
                   Islam dan nilai-nilai modern.
                       Selain itu, dalam periode modern ini, ilmu kalam juga menjadi subjek studi yang semakin
                   penting di lingkungan akademis, tidak hanya di dunia muslim, tetapi juga di antara para
                   cendekiawan Barat yang tertarik pada pemikiran Islam. Karya-karya pemikir muslim modern
                   seperti Muhammad Iqbal, Fazlur Rahman, dan Seyyed Hossein Nasr, memperkenalkan ide-
                   ide baru dan membawa ilmu kalam ke tingkat global yang lebih luas. Dengan demikian,
                   periode modern dalam perkembangan ilmu kalam tidak hanya menunjukkan upaya untuk
                   menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, tetapi juga merupakan era di mana ilmu
                   kalam menjadi relevan dalam dialog antarbudaya dan antaragama.
                       Perkembangan ilmu kalam melalui periode waktu tertentu menunjukkan evolusi
                   pemikiran dan diskusi yang berkaitan dengan konsep-konsep teologis dan filosofis dalam
                   Islam. Rangkuman singkat tentang perkembangan ilmu kalam selama beberapa periode,
                   antara lain sebagai berikut.




                      8    Akidah Akhlak MA Kelas XI
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33