Page 9 - Cerita Rakyat Nusantara 38 Provinsi
P. 9
ujan disertai angin kencang muncul Di Kampung Serule, kedua anak
Hsaat Sengede dan Muria bermain itu mampir di sebuah langgar. Saking
layang-layang di tepi laut. lelahnya, mereka tertidur pulas. Warga
“Muria ... layang-layang kita lepas!” sekitar langgar menemukan Muria dan
seru Sengede. Sengede. Mereka membawa kedua anak
itu ke hadapan Raja Serule.
“Ayo, kita kejar!” ajak Muria.
Beruntung, Raja Serule mengangkat
Mereka berlari kencang mengejar
Muria dan Sengede menjadi anaknya.
layang-layang. Kakak beradik itu lupa,
Kakak beradik itu tinggal di istana
mereka sedang menggembala itik.
yang megah. Kerajaan Serule memang
Hewan yang harus mereka jaga itu ber-
terkenal makmur, aman, dan sentosa.
larian tak tentu arah.
Sayang, umur Muria tak panjang. Dia
Layang-layang lepas dari pandangan.
dimakamkan di tepi sungai Samarkilang,
Muria dan Sengede baru teringat akan
Aceh Tenggara.
itik-itik itu. Kakak beradik putra Sultan
Johor Malaysia itu pulang ke rumah
dengan nyali ciut.
Setiba di rumah, ayah mereka marah
besar.
“Cari segera dan jangan pulang tanpa
itik-itik itu!” perintah ayah mereka.
Dengan sedih, mereka berdua pergi.
Berhari-hari, bahkan berbulan-bulan
men cari, tak satu pun itik berhasil di-
temukan. Tubuh kedua anak itu semakin
lemah.
3 3

