Page 11 - Sejarah Kebudayaan Islam MA Kelas XII
P. 11

Tokoh
                      Tokoh                                                   Syekh Jumadil Kubro
                      Memuat profil seseorang yang  pemikiran   Beliau adalah seorang ulama besar yang mempunyai peran sangat penting dalam penyebaran
                                                                Islam di wilayah Nusantara. Beliau berasal dari daerah Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah
                      atau karyanya memengaruhi jalannya sebuah   dan merupakan keturunan ke-10 dari garis Husein, cucu Nabi Muhammad saw. Beliau lahir
                                                                sekitar  tahun  1349  M  dengan  nama  kecil  Husain  Jamaludin  Akbar.  Syekh  Jumadil  Kubro
                      peristiwa penting dan berpengaruh dalam   adalah tokoh yang sering disebutkan dalam berbagai Babad dan cerita rakyat sebagai salah
                                                                satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Bisa dikatakan kakeknya Walisongo.
                      per kembangan ilmu pengetahuan.             Syekh  Jumadil  Kubro  merupakan  tokoh  kunci  proses  Islamisasi  di  tanah  jawa  yang
                                                                hidup sebelum Walisongo yang mampu menembus dinding kebesaran kerajaan Majapahit.
                                                                Penampilan  yang  sejuk,  tutur  bicara  yang  santun,  membuat  beliau  dianggap  tokoh  yang
                                                                dianggap mampu menentramkan situasi kerajaan Majapahit yang sedang dilanda kekacauan
                                                                pada waktu itu. Perlahan tapi pasti, masyarakat kelas bawah mulai berbondong-bondong
                                                                memeluk agama Islam, mengikuti ajaran Syekh Jumadil Kubro yang dengan bijak dan santun
                                                                dalam menyampaikan dakwahnya.
                        Asesmen Formatif
                       Kerjakan tugas berikut secara mandiri!
                       1.  Mengapa Islam dapat menyebar di Indonesia dengan cara yang lunak dan damai?
                       2.  Apa hal yang menyebabkan masyarakat Indonesia dapat menerima Islam dengan mudah?   Asesmen Formatif
                       3.  Berdasarkan pengetahuan kalian, jalur apa yang paling berperan besar dalam berkem-
                         bangnya Islam ke Indonesia?               Merupakan penilaian yang dilakukan dalam ben-
                         Jawablah pertanyaan tersebut setelah melakukan pencarian dari berbagai sumber, serta-  tuk soal atau latihan untuk menguji pemaham an
                       kan juga jawaban dari pendapat kalian pribadi!
                                                                   dan kemampuan siswa dalam memahami materi
                                                                   yang dipelajari.
                       Smart Learning
                                  Untuk menambah pengetahuan kalian mengenai sejarah masuk-  Smart Learning
                                  nya Islam ke Nusantara. Pindai QR. Code di samping.  Memuat situs-situs di internet yang berhubungan
                                  Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan QR Code!  dengan materi yang dibahas dan dapat menambah
                                  1.  Bagaimana pendapat Tome Pires mengenai masuknya Islam
                                    ke Indonesia melalui jalur perdagangan?  wawasan pengetahuan  siswa  terhadap  materi
                                  2.  Bagaimana  peran  pendidikan  dalam  menyebarkan  agama
                                    Islam?                         yang disampaikan.
                                  3.  Siapa tokoh tasawuf yang terkenal dari Indonesia?
                       Sumber: https://bit.ly/3SthmXk
                       Sumber asli: https://bit.ly/4dgztHS
                                                                 Tafakur
                                                                Baca dan pahamilah bacaan berikut. Kemudian, ambil hikmah dari bacaan tersebut. Terap­
                                                                kan dalam kehidupan sehari­hari!
                                                                Ulama  dan  tokoh  agama  memiliki  peran  kunci  dalam  memimpin  Islamisasi  DI  Nusantara.
                                                                Islamisasi tidak hanya mempengaruhi aspek keagamaan, tetapi juga struktur sosial dan politik.
                      Tafakur                                   Ini menunjukkan bahwa Islam di Indonesia tidak hanya menjadi ajaran keagamaan, tetapi juga
                                                                faktor  yang  membentuk  masyarakat  dan  negara.  Sikap  semangat,  kreatif,  lemah  lembut,
                      Berisi bagaimana penerapan dalam kehidupan   saling menghargai, dan bijaksana yang ditampilkan para tokoh Islam dalam mengembangkan
                                                                agama Islam di Nusantara haruslah menjadi cerminan bagi generasi penerus bangsa dalam
                      sehari-hari dari contoh-contoh teladan yang   menegakkan agama Islam di Indonesia.
                      diambil dari materi yang sedang dibahas.
                                                                    Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil Alamin
                        Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil Alamin   Merupakan profil pelajar, yaitu pelajar yang
                       Dalam bab ini kalian telah mempelajari jalur dan proses awal masuknya Islam ke Indonesia.   memiliki pola pikir, bersikap, dan berperilaku
                       Pada materi ini kita dapat melihat bahwa masyarakat Indonesia sejak dulu telah memiliki sikap   yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila
                       yang terbuka dan toleransi (tasāmuḥ) dalam menghadapi keanekaragaman. Mempertahankan
                       identitas lokal sambil mengamalkan Islam adalah tantangan yang tidak mudah. Namun, rakyat   yang universal serta menjunjung tinggi tole-
                       Indonesia  berhasil  menunjukkan  bahwa  berbagai  perbedaan  dapat  hidup  berdampingan
                       melalui  dialog  dan  saling  pengertian.  Sikap  toleransi  termasuk  dalam  akhlak  mulia  yang   ransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan
                       hendaknya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
                                                                    bangsa serta perdamaian dunia.
                                                   Rangkuman
                        1.  Sejarah masuknya Islam di Nusantara setidaknya terbagi atas empat teori, yaitu
                          Teori India, Teori Arab, Teori Persia, dan Teori Cina.
                        2.  Teori India menyatakan Islam datang ke Nusantara bukan langsung dari Arab
                          melainkan melalui India pada abad ke-13. Dalam teori ini disebut lima tempat   Rangkuman
                          asal Islam di India, yaitu Gujarat, Cambay, Malabar, Coromandel, dan Bengal.
                        3.  Teori Arab menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab. Menurut Buya   Berisi  ringkasan materi yang  terdapat  dalam
                          Hamka bahwa Gujarat hanya sebagai tempat singgah, sedangkan Mekah atau   setiap akhir bab dengan tujuan agar siswa lebih
                          Mesir adalah sebagai tempat pengambilan ajaran Islam.
                        4.  Teori Persia didukung oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat. Ia mengemukakan   mudah mempelajari garis besar materi pada bab
                          bahwa Islam yang ada di Nusantara berasal dari wilayah Persia, bukan dari   yang sudah dipelajari.
                          India atau Arab. Hal ini disebabkan adanya kesamaan masyarakat Islam di
                          Indonesia dengan orang Persia.




                                                                          Petunjuk Penggunaan Buku  ix
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16