Page 51 - Fisika Kelas XI CP Terbaru
P. 51
Dapatkah kalian menyebutkan contoh-contoh lain gerak parabola
dalam kehidupan sehari-hari? Contoh lain gerakan yang lintasannya
berupa gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari adalah shuttlecock
(bola bulu tangkis) melewati net, penembakan rudal, dan benda jatuh
dari pesawat yang terbang mendatar.
Gerak parabola terdiri dari dua komponen yaitu, gerak parabola pada
komponen sumbu x (horizontal) dan gerak parabola pada komponen
sumbu y (vertikal). Gerak parabola pada komponen sumbu x merupakan
gerak lurus beraturan. Mengapa? Hal itu disebabkan pada komponen
sumbu x, benda bergerak pada kecepatan konstan atau percepatannya
nol.
Gerak parabola pada komponen sumbu y
merupakan gerak vertikal, yaitu gerak lurus berubah y v 0 = kecepatan awal
beraturan. Rumus-rumus yang digunakan untuk v v B v α = sudut elevasi
menganalisis gerak parabola pada komponen Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) A y α a x C
sumbu y sama dengan rumus-rumus gerak vertikal 1 v x v x
atau dapat digunakan menggunakan gerak lurus v 0 v v
diperlambat beraturan jika arah kecepatan awal v sin α y y maks y
0
ke atas. Jika arah kecepatan awal ke bawah, gerak j
parabola pada komponen sumbu y digunakan α v cos α D x
rumus-rumus gerak lurus dipercepat beraturan. 0 i x 0 A Gerak lurus beraturan (GLB)
Perhatikan Gambar 1.39! Sebuah benda x B v D
dilemparkan dalam arah α dengan kecepatan awal Gambar 1.39
v pada titik O. Sudut yang dibentuk antara arah Lintasan parabola dari sebuah benda yang dilemparkan dalam arah α terhadap
arah horizontal dengan kecepatan awal v
0
kecepatan awal v dengan bidang horizontal disebut 0
0
sudut elevasi (α). Kecepatan awal pada sumbu x
adalah v = v = v cos α sehingga kecepatan
0
x
0x
benda pada sumbu x adalah:
v = v cos α ....................................................... (1.41)
x 0
Keterangan:
v = kecepatan awal searah sumbu x (m/s)
x
v = kecepatan awal (m/s)
0
α = sudut elevasi
Pada sumbu x berlaku gerak lurus beraturan,kecepatan pada sumbu Catatan
x disetiap titik adalah konstan (v = v cos α). Posisi benda diukur dari
0
x
titik acuan O sehingga Vektor kecepatan benda di titik
A dan C:
x = v t .............................................................. (1.42)
x v = v iv j
+
x y
Vektor posisi benda di titik A
Pada titik A dan C benda memiliki kecepatan tertentu. Pada sumbu dan C:
y benda mengalami percepatan gravitasi (g). Kecepatan pada sumbu y r = xiyj
+
berupa fungsi waktu (berubah bergantung waktu) dapat dirumuskan:
Bab I Kinematika Benda Titik 35

